Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

Introvert Bukannya Tidak Bisa Berbicara, Namun Hanya Ingin Berbicara Secukupnya Saja

Diperbarui: 2 April 2019   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi dari validnews.com

"Dia (Introvert) pastinya tidak mampu berbicara dengan baik saat presentasi"

Pernyataan di atas didengar penulis saat sedang asyik mengerjakan tugas kelompok bersama teman, pernyataan ini muncul dari seorang mahasiswa psikologi yang merasa jika seorang introvert Tidak cocok masuk jurusan psikologi. 

Penulis saat mendengar nya merasa aneh dan lucu, karena penulis pernah membaca buku psikologi kepribadian dan salah satu ahli psikologi bernama Carl Jung mengungkapkan bahwa kepribadian manusia dibagi menjadi dua yaitu Introvert dan ekstrovert. Dimana Introvert Lebih suka menyendiri dalam melakukan sesuatu (Solitude) sedangkan ekstrovert Lebih suka akan keramaian dalam melakukan sesuatu.

C.G Jung berpendapat bahwa konsep dan tolak ukur utama untuk melakukan analisa psikologi terhadap seseorang adalah dengan meneliti sifat individual mereka. Pada dasarnya setiap orang memiliki sisi introvert dan extrovert dalam kepribadian mereka masing-masing. Akan tetapi, salah satu sisi akan muncul lebih dominan dalam karakter orang tersebut.

Dimana jika sifat Introvert Lebih besar dari sifat ekstrovert, maka seseorang tersebut bisa dikatakan seorang introvert

Lalu jika sifat ekstrovert lebih besar dari sifat Introvert, maka seseorang tersebut bisa dikatakan sebagai seorang ekstrovert.

Dan kasus khusus jika sifat Introvert dan ekstrovert seimbang dalam diri seseorang, maka dia bisa dikatakan sebagai seorang Ambivert.

Lalu, penulis kembali berpikir. Apakah benar pernyataan mahasiswa tersebut?. Karena menurut penulis pernyataan itu tidak benar, karena jikalau seorang introvert Tidak pandai bicara maka bagaimana anda bisa menjelaskan kecakapan Barack Obama dalam berbicara dan berpidato di depan khalayak umum. Mungkin belum banyak yang mengetahui jika Barack Obama adalah seorang introvert. Lalu bagaimana juga menjelaskan kecakapan menulis seorang J. K. Rowling saat menulis Novel Harry Potter yang menyihir kita hingga terbawa suasana seperti di Dunia sihir.

Lantas penulis apakah mendebat mahasiswa tersebut? Sayangnya tidak bukannya tidak berani melainkan tidak ingin memperpanjang suatu masalah dan juga penulis melihat psikologi kepribadian mahasiswa psikologi tersebut adalah orang yang keras kepala, merasa paling benar dalam hal wawasan, tidak mau kalah. Mungkin psikologi bukanlah bidang penulis, karena penulis adalah seorang mahasiswa Tadris (Pendidikan) Matematika yang selalu berkutat dengan rumus dan hal-hal yang abstrak. Tapi setidaknya penulis paham akan logika matematika atau logika berpikir yang dapat membedakan mana yang benar dan yang salah.

Akhirnya penulis ingin berhusnudzon atau berpikir positif jika mahasiswa psikologi tersebut belum mempelajari psikologi kepribadian, karena penulis pernah menemukan fakta menarik jika mahasiswa Psikologi semester 4 itu masih belum mendapatkan mata kuliah psikologi kepribadian dan penulis juga mendoakan mahasiswa psikologi tersebut agar mendapatkan hidayah dan memahami Introvert dilain waktu, seperti pesan ustadz saya jika ada seorang yang melakukan kesalahan maka doakan dia agar kembali ke jalan yang benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline