Lihat ke Halaman Asli

Faizal Iqbal

Gali potensi cipta kreasi raih prestasi

Perkembangan Kognitif Masa Kanak-kanak 7-12 Tahun

Diperbarui: 26 November 2016   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
 PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA KANAK-KANAK (USIA 7-12) TAHUN

PENGERTIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA KANAK KANAK PADA USIA 7-12 TAHUN

Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

Perkembangan Kognitif Masa Kanak-Kanak Usia(7-12) Tahun.

Pola pikir manusia berkembang sesuai dengan pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir menunjukkan fungsi otak, kemampuan berpikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Pertumbuhan syaraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik. Oleh karena itu, seorang individu akan mengalami perkembangan kemampuan berfikir ketikan pertumbuhan syaraf pusat telah mencapai fase matang. Perkembangan berfikir diawali dengan mengenal dunia luar. Respon terhadap rangsangan dari luar pada awalnya belum terkoordinasi secara baik. Hamper semua respon yang diberikan bersifat reflek.

Perkembangan Bicara/Bahasa Masa Kanak-Kanak (usia 7-12)Tahun.

Bahasa merupakan perwujudan fungsi-fungsi kognitif. Menurut William Stern dan Clara Stern, pada masa kanak-kanak awal, perkembangan bahasa ditandai dengan:

  1. Dapat menyusun kalimat tunggal yang sempurna
  2. Dapat membentuk kata-kata baru yang lucu
  3. Dapat menyatakan pendapatnya tentang perbandingan
  4. Mampu menyusun kalimat majemuk
  5. Timbul pertanyaan-pertanyaan: apa sebab, mengapa demikian, dst.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan berbahasa menurut Syamsul yusuf, yaitu: kematangan pada organ-organ yang berfungsi untuk berbicara dan proses belajar. Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi. Dengan adanya dua faktor tersebut individu dapat mengembangkan keterampilannya berbahasa sebagai berikut:

1. Mampu berkomunikasi dengan orang lain

2. Mampu menyatakn isi hatinya (perasaannya).

3. Terampil mengolah informasi yang diterimanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline