Lihat ke Halaman Asli

Faizal Amin Haderi

TERVERIFIKASI

A learner Is Always Be Learner

Saat Rizal Ramli Menjelaskan Jurusnya

Diperbarui: 16 September 2015   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semalam saya sempatkan menonton salah satu acara di TV yang membahas jurus rajawali ngepret Rizal Ramli. Sedikit menarik perhatian kita mengenai sosok menko maritim ini sebab beberapa kutipan beliau sering menjadi berita utama media cetak dan televisi.

Semenjak di lantik beberapa bulan lalu sudah banyak kepretan beliau yang membuat banyak pihak tersindir, mulai dari kritik beliau terhadap rencana Garuda Indonesia membeli pesawat besar untuk rute jauh, kemudian rencana PLN membangun pembangkit 35.000 MW, ada juga dwelling time di pelabuhan, kemudian iklan pelindo dimedia yang menghabiskan biaya sangat besar, untuk ini yang disasar adalah dirut pelindo, ada juga rencana pertamina membangun storage besar. Nah tadi malam Pak RR hadir ke acara tersebut dan menjelaskan alasan beliau mengepret beberapa proyek tersebut. 

Beliau menjelaskan alasan dan fakta di balik kepretannya, contoh masalah dwelling time di pelabuhan tanjung priok, ternyata kontainer itu menumpuk karena banyaknya proses birokrasi dan sewa tempat penumpukan yang sangat murah, sehingga pemilik barang lebih memilih menumpuk kontainernya di sana. 

Hal ini dijawab oleh pt.pelindo, yang seharusnya datang adalah RJ Lino tapi malah diwakilkan ke pengacaranya yang menurut saya menjawab kepretan pak RR dengan ancaman.

Bukannya takut Pak RR malah menantang pengacara PT.Pelindo untuk membawa masalah pelabuhan ke ranah hukum, “saya ini sudah bosan dihukum, saya pernah merasakan penjara sukamiskin 1,5 tahun, sejak zaman soeharto sampai zamannya SBY jadi jangan gertak-gertak saya” ujar beliau.

Menurut RR dalam semua teori perubahan diperlukan Shock Theraphy, setelah itu perlahan perubahan di lakukan. 

Masih menurut RR orang-orang termasuk tokoh tokoh yang tidak suka adalah kelompok status quo, masih pro KKN yang masih berfikir bahwa perbedaan pendapat itu akan mengakibatkan perpecahan, perbedaan pendapat itutidak baik dsb. 

Padahal pihak yang merasa tersindir bisa mengkounter apa yang saya sampaikan dengan data. Kalau saya ternyata salah saya juga akan berubah, Saya ini orangnya sangat rasional sambung beliau.

Saya percaya bahwa Pak RR punya niatan baik, yaitu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kementerian yang ada di bawah koordinasi kemenko nya sehingga bisa berdampak langsung ke masyarakat.

Lanjut kan Pak RR




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline