[caption id="attachment_361537" align="aligncenter" width="504" caption="Didepan kantor United Nation NY (Dok.pribadi)"][/caption]
United Nation dalam Bahasa Indonesia adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berkantor pusat di New York. Ini kali pertama saya berkunjung kesini. Apa itu PBB? Sudah lama sekali saya tidak bersentuhan dengan pengetahuan umum sejak saya meninggalkan sekolah 15 tahun yang lalu, baru di update lagi sekarang.
Kami tiba di kantor pusat PBB sekitar pukul 16:00, status kami adalah pengunjung, walaupun tiket masuk kami sudah di bayar oleh pemerintah Amerika kami tetap harus melalui prosedur pemerikasaan keamanan seperti pengunjung lainnya.
Setelah melalui proses pemeriksaan keamanan yang ketat seperti di bandara, kami terus jalan masuk kedalam. Saat sudah berada di dalam gedung kami di jemput oleh tour guide kami seorang wanita dari korea selatan, maaf saya lupa namanya.
[caption id="attachment_361538" align="aligncenter" width="490" caption="Pemandu tour kami (dok.pribadi)"]
[/caption]
Pertama kali beliau menjelaskan nama dan beberapa peraturan saat kami berada di dalam gedung, apa yang boleh dan tidak boleh.
Kemudian beliau menjelaskan tentang layout gedung United Nation jaga-jaga kalau terjadi keadaan darurat. Setelah itu kami diajak melihat struktur organisasi PBB. Ada foto Sekjen PBB saat ini Ban ki-Moon.
Pemandu tour kami sangat ramah dan Bahasa inggrisnya sangat mudah di mengerti, seingat saya saat sesi perkenalan beliau menjelaskan bahwa dia sudah 3 tahun bekerja di sana dan dia sangat senang, “this is my passion”. She said.
Kemudian kami diajak masuk kedalam ruang sidang, kami kurang beruntung harusnya kami dapat menyaksikan satu agenda sidang, namun karena sedikit terlambat, sidangnya sudah selesai.
[caption id="attachment_361539" align="aligncenter" width="539" caption="Keterangan di depan ruang sidang (dok.pribadi)"]
[/caption]
[caption id="attachment_361540" align="aligncenter" width="495" caption="Salah satu ruang sidang untuk masalah Ekonomi dan Sosial(dok.pribadi)"]
[/caption]
Kemudian kami diajak masuk ke ruang sidang lain, yang sedang membicarakan masalah Islam. Saat pemandu kami mencoba memastikan kedalam, ternyata sidangnya juga sudah selesai.
Selama perjalanan kami banyak bertanya mengenai kebijakan United Nation terhadap isu dunia, serta bagaimana system pengambilan keputusan hak veto dan keterbukaan informasi publik. Beliau menjelaskan bahwa system pengambilan keputusan seringkali berdasarkan voting, namun demikian sangat tergantung dari permasalahan yang dibahas. Kemudian untuk hak veto yang dimiliki oleh 5 Negara harus sepakat semua, apabila ada satu yang tidak sepakat maka keputusan tidak bisa diambil. Misalnya terhadap Isu perang di kroasia dan Rusia tidak setuju maka United Nation tidak bisa memutuskan masalah tersebut, mungkin ada mekanisme lain yang digunakan tapi beliau tidak menceritakan karena waktu tour kami sangat terbatas. Sementara mengenai keterbukaan informasi publik. UN sudah menyediakannya melalui website, jadi masyarakat dapat menyaksikan sidang secara live tapi itupun tergantung dari pembahasan yang dibahas, ujarnya.
[caption id="attachment_361541" align="aligncenter" width="545" caption="Didalam ruang sidang utama (dok.pribadi)"]
[/caption]
Terakhir kami diajak ke ruang sidang utama yang lebih besar. Beliau menjelaskan di ruangan ini banyak keputusan yang menyangkut isu di dunia terutama mengenai perdamaian diambil. Namun demikian ruang sidang utama itu juga beberapa kali di gunakan sebagai tempat merayakan ullang tahun. Beliau menceritakan sekitar tahun 2013 Sekjen PBB Ban ki-moon merayakan ulang tahun Malala bersama dengan seluruh pegawai di UN dan anak-anak yang diundang ke UN.
[caption id="attachment_361542" align="aligncenter" width="567" caption="Mencoba mendengarkan hasil sidang dalam 5 bahasa (dok.pribadi)"]
[/caption]
Bagaimana perasaan saya bisa berkunjung ke UN? Sudah pasti sangat senang sekali, tidak pernah terbayang bahwa saya bisa berkunjung dan melihat langsung gedung, ruang sidang dan bertemu orang-orang dari seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H