Lihat ke Halaman Asli

Faizal Amin Haderi

TERVERIFIKASI

A learner Is Always Be Learner

Jalan-Jalan ke Yorktown

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1426634549919529078

Mengikuti pendidikan ke luar negeri merupakan kesempatan yang sangat baik untuk digunakan tidak hanya untuk belajar tentang bidang yang kita tekuni tetapi juga dapat melihat dan mengetahui bagaimana sejarah, budaya dan kehidupan masyarakjat dinegara tersebut.

United States of Amerika salah satunya. Saat ini saya sedang mengikuti pendidikan mengenai maritime safety and security di pusat pelatihan US Coast Guard di kota Yorktown, Virginia.

[caption id="attachment_356053" align="aligncenter" width="286" caption="Virginia (sumber www.wikipedia.com)"][/caption]

Virginia berada di pantai barat (west coast) lautan atlantik. Salah satu yang terkenal dari kota Virginia adalah kota Yorktown. Yorktown merupakan tempat bersejarah yang menjadi salah satu penentu kemerdekaan USA. Sebab pada bulan September hingga oktober 1781 terjadi perang hebat terutama perang laut.

Pada masa itu Amerika masih dikuasai oleh Inggris. Di kota Yorktown terjadi peperangan antara pasukan Amerika di pimpin oleh George Washington dan pasukan Inggris yang dipimpin oleh letnan jenderal Cornwallis. Dari sisi jumlah tentara dan perlengkapan Amerika kalah. Tapi kenyataan yang terjadi justru peperangan dimenangkan oleh Pasukan Amerika.

Penentu kemengan tersebut adalah adanya bantuan Angkatan Laut Perancis yang memblokade kapal Angkatan laut inggris yang akan mengirimkan supply logistic kepasukan inggris dibawah pimpinan Letjen Cornwallis.

Ini merupakan peperangan laut terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah kemerdekaan Amerika. Angkatan laut inggris mengerahkan 18 kapal sementara angkatan laut perancis mengerahkan 24 kapal. Tidak jelas siapa yang menang dan kalah pada waktu itu namun yang pasti bahwa, setelah dua jam berperang kapal-kapal angkatan laut inggris banyak mengalami kerusakan dan mereka memutuskan untuk perbaikan dan kembali ke new York, sementara itu permintaan supply logistic yang diminta oleh letjen Cornwallis tidak bisa di berikan, ini yang menyebabkan mereka kalah.

[caption id="attachment_356056" align="aligncenter" width="600" caption="Yorktown Battle Field (Dokumen Pribadi)"]

142663549463417146

[/caption]

[caption id="attachment_356060" align="aligncenter" width="600" caption="Salah Satu Meriam (dok.pribadi)"]

14266361501774981298

[/caption]

Ada kejadian yang tidak lazim dalam upacara kekalahan tentara inggris yaitu, pertama penyerahan pedang komando tidak dilakukan oleh orang nomor satu yaitu letjen Cornwallis tetapi diwakilakn oleh wakilnya yaitu Charles o’hara karena Cornwallis mendadak sakit. Kedua, Tentara inggris menyerahkan pedang komando ke tentara perancis bukan ke tentara Amerika. Karena merasa kekalahan mereka akibat blockade kapal angkatan laut perancis.

[caption id="attachment_356059" align="aligncenter" width="600" caption="Bersama peserta kursus dari berbagai negara (dok.pribadi)"]

1426636019401395678

[/caption]

[caption id="attachment_356061" align="aligncenter" width="600" caption="Mendengarkan Pemandu (dok.pribadi)"]

14266363821247699144

[/caption]

Semua cerita diatas saya dapat selain dari membaca buku dan internet juga saya dapatkan dari pemandu yang menjelaskan sejarah peperangan di Yorktown dengan sangat baik, walaupun menggunakan Bahasa inggris tapi sangat mudah difahami. Selain kami siswa dari angkatan laut dan coast guard asing ada juga dari pengunjung dari daerah lain.

Saya mendapat pengalaman yang luar biasa, lokasi wisatanya bersih, terdapat fasilitas bangku untuk duduk, kemudian didalam gedung terdapat fasilitas bioskop untuk melihat film bagaimana peperangan berlangsung. Terdapat juga sisa-sisa perang seperti bekas senjata, tempat makan tentara, proyektil peluru serta beberapa Meriam yang masih sangat terjaga.

Kita orang Indonesia tidak begitu banyak tahu tentang sejarah kemerdekaan Amerika, karena tidak terlalu berhubungan dengannya, berbeda dengan jepang dan belanda, masyarakat Indonesia sejak sekolah dasar sudah dijelaskan tentang sejarahnya. Namun yang pasti yang pasti kunjungan ke tempat bersejarah sangat menyenangkan dan saya sangat menikmatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline