Lihat ke Halaman Asli

Faizal Amin Haderi

TERVERIFIKASI

A learner Is Always Be Learner

Nyuluh, Kegiatan Masyarakat Pulau Saat Air Laut Surut

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13541636481280650600

[caption id="attachment_211917" align="aligncenter" width="655" caption="Pulang Nyuluh (dok.pribadi)"][/caption]

Nyuluh adalah aktifitas turun ke tengah laut dengan cara berjalan kaki sewaktu air sedang surut. Kalau dijawa nyuluh dilakukan di sawah, mencari belut. Sementara di pulau Bintan khususnya nyuluh dilakukan dilaut mencari berbagai jenis hewan laut yang hidup dari sisa air pasang.

Nyuluh bisa dilakukan siang atau malam hari. Kalau malam hari biasanya yang dicari adalah udang. Kalau siang hari lebih banyak yang bisa didapat, seperti Gonggong, ketam, dan ikan.

Nyuluh ini selain diminati orang dewasa juga anak-anak, sebab saat itu mereka bebas menyusuri pantai bahkan dimalam hari. Bahkan sering terlihat satu keluarga semua turun nyuluh. Seperti foto diatas.

Sekalipun ini merupakan kegiatan sampingan, hasil yang didapat terbilang lumayan. Satu orang penyuluh sekali turun bisa membawa pulang antara 3-10 Kg hasil berupa campuran ikan, udang, ketam, dan gonggong. Tergantung usaha juga yow.

Bagi para nelayan, bulan bulan sekarang (november – maret) adalah saatnya musim utara, musim dimana cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan ombak tinggi memaksa mereka mengurangi kegiatan mencari ikan di laut.

Momen air surut inilah yang menjadi pengganti hasil mereka saat tidak melaut. Kalaupun hasilnya tidak terlalu banyak untuk dijual, paling tidak cukuplah untuk makan sekeluarga.

Bagi mereka yang sekedar ingin refreshing nyuluh juga sangat mengasyikkan, hitung-hitung olahraga.

Peralatan menyuluhpun tidaklah banyak, sepatu boat kalau ada, kalau tidak cukup gunakan alas kaki biasa. Sebab kalau tidak menggunakan alas kaki, sakit,  banyak kerang kerang kecil dan batu batu karang. Serta ember kecil untuk menampung hasil nyuluh.

Kalau malam hari tentu butuh penerangan dan tombak dari buluh (bambu kecil) yang ujungnya seperti trisula, digunakan untuk menangkap udang.

Setelah pulang, hasil nyuluh itupun dimasak dan dimakan dengan nasi panas, wuuih amboi hilang semua penat, nampak dunie ni terang benderang.

Disarankan dalam melakukan kegiatan ini tidak dilakukan sendirian, soalnya pernah kejadian orang nyuluh lupa berhenti, jalan terus sampai ke tengah laut, seperti orang lupa ingatan, begitu air pasang dia hanyut terbawa arus dan meninggal.

Namun bagi yang enggan pergi nyuluh pun tetap bisa menikmati hasil suluhan orang yang turun, dengan cara membeli hasil tangkapan meraka, tentu dengan harga yang disepakati.

Sumber:

1. Pengalaman pribadi2. http://abongjun.wordpress.com/category/all/page/11/3. http://coretanpojokjalan.wordpress.com/2012/03/30/nyuluh/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline