Lihat ke Halaman Asli

Faizal Amin Haderi

TERVERIFIKASI

A learner Is Always Be Learner

Keuntungan Menulis Daring

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Daring adalah singkatan Dalam Jaringan atau biasa disebut dengan “online”. Tercatat sejak kemunculan Internet sekitar tahun 1990 an. Kegiatan menulis menjadi lebih cepat dan mudah. Mudah dalam proses pemuatan sekaligus editing yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Selain itu penggunaan jaringan web sangat memungkinkan untuk menampung halaman naskah yang sangat puanjang bahkan disertai video dan foto. Kelebihan lainnya adalah, artikel/naskah yang terbit bisa langsung diakses oleh semua orang diseluruh dunia serta dapat di perbaharui kapan saja.

Bagi kita yang bukan wartawan namun senang akan kegiatan tulis-menulis, banyak sekali web yang memediasi hobi tersebut. Misalnya Facebook dengan fasilitas Notenya. Adalagi blog, yang juga mempunyai banyak fitur dan template layaknya web profesional, dan yang terpenting semua itu disediakan secara gratis, tinggal bagaimana kita mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Seperti beberapa kompasianer yang sudah menerbitkan buku semenjak aktif menulis di blog keroyokan milik kompas.com ini. Ada lagi yang mendapatkan beasiswa ke Amerika. Dan masih banyak lagi yang berprestasi lainnya.

Menjamurnya wadah menulis dimedia online ini juga sangat dipengaruhi oleh beralihnya kebiasaan pembaca. Karakteristik pembaca saat ini adalah sekilas. Pembaca sekilas cenderung mencari informasi yang terkini (uptodate) tentu dengan cara yang mudah, misalnya dari Ponsel, Laptop atau Tablet yang keberadaannya sudah sangat menjamur.

Perbedaan tempat menulis ini juga menjadikan Sifat Tulisan menjadi berbeda antara Berita di media cetak seperti Koran dan majalah dengan Berita Online. Sifat berita dalam jaringan adalah Sintal alias Singkat dan Padat. Untuk itu akurasi berita sangat diperlukan. Contoh akurasi berita, misalnya pada kejadian kecelakaan kapal di Selat Sunda beberapa waktu yang lalu. Dari beberapa media yang menanyangkan berita tersebut, terjadi kesimpang siuran informasi tentang jumlah korban jiwa, ada yang menuliskan 7 ada juga yang menuliskan 8 orang. Tidak masalah mana yang benar dan salah, karena berita bisa diedit setelah dikonfirmasi ulang ke beberapa pihak terkait.

Sekalipun tulisan bisa diedit kapan saja, tidak menjadikan penulis dalam jaringan ini menghilangkan prinsip-prinsip Jurnalistik 5W +1H. Keseluruhan daripada isi tulisan dapat dipertanggung jawabkan siapa narasumbernya. Nah untuk itu kita tinggal meng Hyperlink kan saja dengan sumber yang menjadi referensi tulisan.Simple kan?

Dua arah, itu juga yang menjadi keuntungan menulis dalam jaringan, ada interaksi antara penulis dan pembaca karena web menyediakan fasilitas kolom “tinggalkan komentar”, chat room, dan polling. Sehingga pembaca yang tertarik untuk juga berkomentar sepakat atau tidak, puas atau tidak, merasa lebih diberitai (memanusiakan.pen).

Intinya adalah dengan beragam keuntungan yang ditawarkan menulis dalam jaringan ini, hendaklah kita bisa menggunakan semua kemudahan yang ada dengan memaksimalkan kemampuan dan potensi kita dalam hal tulis-menulis.

---Salam Darling---




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline