Tour de bénan adalah paket wisata yang dikemas oleh pemerintah kabupaten Lingga bekerjasama dengan Emka tour & Travel. Benan merupakan gugusan pulau yang dipercaya mempunyai karang yang paling indah dari pulau-pulau sekitar. Benan masuk dalam Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Perjalanan dari Pelabuhan Sri Bintan kami tempuh dalam waktu 60 menit.
Setahun even tour de Benan ini diadakan sebanyak 2 kali, dengan biaya sebesar Rp 250ribu per orang. Fasilitas yang didapatkan adalah tiket feri cepat PP dari Pelabuhan Sri Bintang Tanjung Pinang – Bénan dan sebaliknya, Topi, cendera mata, Makan siang, Makan Malam, Makan Pagi, Kegiatan Snorkling, Diving, Barbeque, Api Unggun, dan Joget Ndangkung, serta Penginapan dirumah warga. Sangat murah bukan? Perbandingannya adalah Tiket PP Tanjung Pinang-Bénan perorang dewasa adalah Rp 80ribu = Rp160ribu, Penginapan Rp 80ribu, 3 kali Makan Rp 75ribu, Snorkling + Kano, Rp 50ribu + dapat banyak kenalan dan ilmu.
Setiba di pulau Bénan rombongan peserta disambut oleh masyarakat dengan sangat meriah. Acara pengalungan Bunga dari perwakilan peserta, setelah itu seluruh peserta tour diarak keliling kampung dengan Rebana.
[caption id="attachment_198409" align="aligncenter" width="640" caption="Pengalungan Bunga sebagai tanda Selamat Datang di Benan (dok.Pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_198411" align="aligncenter" width="640" caption="Narsis dulu di Depan MV. Arena II (dok.Pribadi)"]
[/caption]
Diujung jalan arak-arakan berhenti. Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon kelapa di tepi pantai oleh perwakilan peserta tour. Keluarga Faizal mendapat kesempatan menanam satu pohon kelapa. Anak2 terlihat sangat antusias dengan menanam pohon kelapa ini, belajar bercocok tanam sekaligus menanamkan rasa mencintai tanaman.
[caption id="attachment_198412" align="aligncenter" width="640" caption="Ayo menanam poho agar bumi tetap sehat (dok.Pribadi) "]
[/caption]
Selesai menanam pohon, seluruh peserta tour diarahkan menuju panggung yang sudah disediakan oleh panitia. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang bersama. Menunya tidak jauh dari masakan laut, seperti ikan asin, cumi, udang, sambal terasi, kerupuk udang, tidak lupa minuman khas pantai yaitu Kelapa Muda. Bagi saya pecinta makanan laut, sangat lahap makannya, tapi istri yang alergi beberapa makanan laut seperti udang harus selektif memilih menu yang disediakan, salah-salah kena alergi :(
[caption id="attachment_198413" align="aligncenter" width="640" caption="Tarian Selamat Datang (dok.Pribadi)"]
[/caption]
Dalam acara Tour de Benan 2012 ini kami kedatangan tamu dari komunitas Jet Ski tanjung Pinang, mereka datang ke Pulau Benan sembari menunggangi Jet Ski. Asyik sekali nampaknya, sebuah petualangan yang patut dicoba.
[caption id="attachment_198414" align="aligncenter" width="640" caption="Anak-anak sangat senang dapat melihat dari dekat Motor air ini. (dok.Pribadi)"]
[/caption]
Selapas acara makan siang bersama, serta kata sambutan dari Bupati Lingga Drs. Daria, acara selanjutnya yaitu pembagian rumah orang tua asuh, dimana dirumah orang tua asuh kita inilah tempat peserta diinapkan, jikalau berkenan dengan suasana rumah kampung yang fasilitas seadanya. Jikalau tidak berkenan bisa menginap di resort di tepi laut, dengan catatan biaya sendiri.
Keluarga kami mendapat orang tua asuh, pak Musa, istrinya bernama Nurin, rumah keluarga Musa ini enaknya tidak terlalu jauh dari lokasi acara. Walaupun sederhana tapi cukup nyamanlah untuk ditinggali.
Setelah merapikan barang di rumah keluarga Musa, sholat. Acara dilanjutkan dengan kegiatan air, Snorkling, Diving dan Kano. Karang yang bagus, ikan dengan berbagai warna, serta rumput-rumput laut menjadi pengalaman snorkling yang tak terlupakan bagi saya. Namun sayangnya kamera saya bukan kamera yang bisa foto didalam air.
[caption id="attachment_198415" align="aligncenter" width="640" caption="Snorkling"]
[/caption]
Menjelang maghrib acara diair selesai, seluruh peserta pulang kerumah orang tua asuhnya masing-masing, untuk bersiap-siap acara Barbeque, Api Unggun dan Joget Ndangkung nanti malam.
Setelah sholat maghrib berjamaah, saya melihat sebuah nuansa pedesaan disalah satu rumah penduduk, semakin cepat saya melangkah untuk mengambil kamera untuk segera memotret momen itu, karena khawatir hilang. Langsung saja saya ketok pintu sambil mengucapkan salam, saya sampaikan keinginan saya untuk foto suasana keluarga. tiba-tiba bapak dan anak laki-lakinya masuk kedalam, saya berusaha mencegah, “tidak usah masuk pak, tetap duduk dan lanjutkan aktifitas seperti sebelum saya datang” pada waktu itu bapak dan anak laki-lakinya itu hanya menggunakan kaos singlet (kaos dalam). Kemudian bapak itu mempersilahkan saya untuk mengambil foto sambil menjawab “tidak sopan ada tamu hanya mengenakan kaos dalam” Luar Biasa, walaupun tinggal didesa dengan sumber daya yang terbatas namun tetap menjaga sopan santun, khas Indonesia.
[caption id="attachment_198416" align="aligncenter" width="640" caption="No Jenset No Listrik"]
[/caption]
Even pariwisata untuk mempromosikan salah satu objek wisata di kabupaten Lingga ini juga banyak dihadiri oleh pejabat-pejabat daerah, seperti Kepala Dinas Pariwisata, TNI dan para pecinta Fotography. Dalam kesempatan ini saya sempatkan mencari fotographer yang bisa diajak berdiskusi, (tepatnya dimintai pendapat) dan bertukar ide. Saya bertemu dengan Oji Black White. Fotographer yang mempunyai spesialisasi Human Interest ini banyak membagikan ilmunya ke pada awak yang masih awam ini. Salah satu idenya bang oji ini adalah Red Cocounut (foto dibawah).