Lihat ke Halaman Asli

Faizal Amin Haderi

TERVERIFIKASI

A learner Is Always Be Learner

Media Mulai Mengarah ke Nelayan

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14200338861001059641

[caption id="attachment_344243" align="aligncenter" width="460" caption="Pak Rahmat (sumber gambar dibawah)"][/caption]

Saat pesawat air asia QZ8501 ditemukan oleh TNI dan Basarnas di perairan sekitar Pangkalan Bun, peran nelayan hampir luput dari sorotan media. Kalah dengan derasnya debit pemberitaan dari unsur SAR. Padahal informasi awal dari nelayanlah yang menuntun tim SAR ke lokasi penemuan pesawat.

Salah satunya berasal dari Pak Rahmat. Seperti yang diberitakan oleh Detik.com. Pada tanggal 28/12 pukul 07:00 Pak Rahmat mendengar bunyi dentuman, tapi karena tidak yakin dengan suara tersebut ditambah lagi saat ditanyakan ke rekan-rekan beliau sesama nelayan yang ada dilokasi tak satupun yang membenarkan suara tersebut, beliau tidak melaporkannya.

Esoknya saat pulang kerumah, beliau mendengar kabar dari istrinya bahwa ada kecelakaan pesawat, beliau kaget dan ingat dengan bunyi dentuman yang terdengar kemarin. Akhirnya Pak Rahmat melapor ke lurah, lurah lapor lagi ke Basarnas di lanud Iskandar Pangkalan Bun. Kemudian Pak Rahmat ditanyai berbagai pertanyaan. Awalnya informasi yang disampaikan masih diragukan kebenarannya, bahkan saat akan diikutkan bersama tim dengan helicopter, Pak Rahmat tidak berhasil ikut karena heli sudah penuh. Namun Alhamdulillah tanggal 30 Desember di temukan 1 mayat dilokasi yang beliau sampaikan.

Nelayan, dalam beberapa kali operasi SAR laut cukup berperan signifikan baik sebagi pemberi informasi awal juga sebagai penyelamat yang sangat efektif, namun demikian mereka kadang luput dari pemberitaan apalagi penghargaan.

Pengalaman saya beberapa kali terlibat dalam SAR laut, justru peran nelayan sangat membantu, bahkan beberapa kali saya membuat laporan aksi SAR yang sudah selesai, artinya saat saya dan tim tiba dilokasi sesuai dengan laporan SAR yang masuk, korban sudah lebih dulu diselamatkan oleh nelayan.

Pernah juga kami mencari korban tenggelam didasar laut, dalam kondisi cuaca kurang baik, nelayan malah bersedia untuk mencari korban di dasar laut, tanpa peralatan yang sewajarnya penyelam profesional gunakan.

Pernah pula kejadian korban tenggelam yang sudah beberapa hari dicari tidak ketemu tapi tidak kunjung juga naik ke permukaan, dengan bantuan nelayan dan sedikit unsur “magic” korban tersebut berhasil mengapung.

Meraka melakukan itu semua tanpa pamrih sekalipun mereka harus merelakan waktunya mencari nafkah demi memberikan bantuan, dilain pihak terkadang kami petugas penyelamat mendapat beragam pujian bahkan mungkin reward pun sudah menanti.

Sekarang peran nelayan mulai Nampak disorot media, sepertinya momen media menunggu berita upaya lanjutan tim SAR dan Penyelam untuk masuk ke badan pesawat mengambil mayat yang masih terjebak didalam atau bahkan tim SAR mengambil langkah mengangkat badan pesawat menggunakan peralatan robot atau alat berat lainnya, dikarenakan menunggu cuaca membaik.

Selama menunggu, sorotan media sudah mengarah ke Nelayan dan kita semua masih menunggu upaya lanjutan dari tim SAR.

Referensi:

Sumber gambar http://news.detik.com/read/2014/12/31/183345/2791422/10/saksi-kunci-rahmat-tak-dapat-ikan-dentuman-dan-harapan-terhadap-korbanhttp://news.detik.com/read/2014/12/30/191331/2790498/10/presiden-jokowi-beri-apresiasi-untuk-basarnas-nelayan-hingga-negara-sahabathttp://news.detik.com/read/2014/12/31/170121/2791316/10/1/sempat-diragukan-info-rahmat-saksi-kunci-pesawat-qz8501-akhirnya-terbukti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline