Lihat ke Halaman Asli

Faizal

mhd faisal

Sejarah Provinsi Riau

Diperbarui: 30 Mei 2022   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia . Terletak di pesisir timur tengah Sumatera di sepanjang Selat Malaka . Sampai tahun 2004 provinsi ini termasuk lepas pantai Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (yang pulau utamanya adalah Batam dan Bintan ) yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera dan selatan Singapura, sebelum pulau-pulau ini dimekarkan sebagai provinsi pada Juli 2004.

Ibukota provinsi dan kota terbesar Riau adalah Pekanbaru . Provinsi ini berbatasan darat dengan Sumatera Utara di barat laut, Sumatera Barat di barat, dan Jambike selatan. 

Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 kilometer persegi (33.600.02 sq mi), yang membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka. 

Riau beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 2000 hingga 3000 milimeter per tahun, dan curah hujan rata-rata per tahun sekitar 160 hari. 

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia dan kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. 

Penebangan dan pembangunan perkebunan secara ekstensif telah menyebabkan penurunan besar-besaran tutupan hutan di Riau, dan kebakaran terkait telah menyebabkan kabut asap di seluruh wilayah yang lebih luas .

Riau dianggap sebagai bagian dari dunia Melayu . Saat ini dianggap sebagai pusat budaya Melayu di Indonesia . Meskipun demikian, Riau dianggap sebagai provinsi yang sangat beragam, karena dihuni oleh banyak suku bangsa, seperti Melayu, Minangkabau, Tionghoa, dan Batak. 

Dialek lokal Melayu Riau dianggap sebagai lingua franca di provinsi tersebut, tetapi bahasa Indonesia , bentuk standar bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi dan juga sebagai bahasa kedua banyak orang. Selain itu, bahasa yang berbeda seperti Minangkabau, Hokkien dan ragam bahasa Batak juga digunakan.

Riau diduga telah berpenghuni sejak periode antara 40.000 dan 10.000 SM. Antara abad ke-5 hingga ke-12 M, para pedagang dan saudagar dari anak benua India mengunjungi wilayah tersebut untuk berdagang dengan penduduk setempat, menyebarkan agama Hindu dan Buddha dalam prosesnya. Oleh karena itu, Riau berada di bawah kekuasaan beberapa kerajaan Hindu-Budha seperti Kerajaan Melayu dan Kerajaan Sriwijaya. 

Pada abad ke-14, pedagang Muslim dari India dan Jazirah Arab mengunjungi wilayah tersebut, memulai penyebaran Islamdi wilayah tersebut. Pada akhir abad ke-14, pengaruh Hindu dan Buddha memudar, sedangkan pengaruh Islam berkembang, yang menyebabkan bubarnya banyak Kerajaan Hindu-Budha di Riau. Kerajaan-kerajaan yang masih ada itu menjelma menjadi Kesultanan Islam. 

Pada abad ke-16, ada tiga kesultanan Melayu besar di wilayah tersebut, yaitu Kesultanan Siak Sri Indrapura , Kesultanan Indragiri dan Kesultanan Johor yang terakhir akan terpecah pada abad ke-19 menjadi Kesultanan Johor modern di semenanjung Melayu dan Riau -Kesultanan Lingga di Kepulauan Riau . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline