Lihat ke Halaman Asli

Faizah Nurain

Mahasiswa

Diplomasi Islam pada Masa Harun Ar-Rasyid

Diperbarui: 16 September 2022   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Harun Ar-Rasyid yang memiliki nama asli Abu Ja'far bin Al-Mahdi Muhammad bin Al-Manshur Abdillah bin Muhammad bin 'Ali bin Abdillah bin Abbas. Pada tanggal 14 September 786 M, Harun Ar-Rasyid di kukuhkan sebagai khalifah kelima Dinasti Abbasiyah setelah masa Al-Hadi dengan usia 20 tahun. Sebelumnya Harun Ar-Rasyid merupakan gubernur di As-Siafah pada tahun 779 M dan menjadi gubernur Maghrib pada tahun 780 M. Harun Ar-Rasyid lahir di Ray yang sekarang menjadi Provinsi Teheran pada tanggal 7 Maret 766 M. Iran. Ayahnya adalah Khalifah ketiga Bani Abbasyiah yaitu Al-Mahdi sedangkan ibunya bernama Al-Khayzuran, seorang mantan budak Yaman yang tangguh dan memiliki pengaruh besar pada masa kekuasaan Al-Mahdi. Prestasi yang pernah di dapat oleh Harun Ar-Rasyid menyelesaikan tugas militer dengan menguasai ilmu bela diri, seperti permainan pedang, memanah dan belajar tentang strategi perang sehingga beliau mendapatkan julukan "Ar-Rasyid" yang memiliki arti "Pembimbing yang Benar".

            Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid Bani Abbasyiah mampu mecapai puncak kejayaan dimana Harun Ar-Rasyid dapat memanfaatkan kekayaan dinastinya dengan memanfaatkan keperluan sosial seperti : mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter dan farmasi. Tidak hanya di bidang sosial dimana pada masa ini juga di kenal puncak pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Yang terkenal dari masa kekhalifahan Harun Ar-Rasyid adalah mendirikan pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dinamakan dengan nama "Baitul Hikmah" di Baghdad. Pada masa Harun Ar-Rasyid juga banyak kegiatan tentang penerjemahan kitab-kitab berbahasa asing ke dalam bahasa Arab sehingga kota Baghdad menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan.

            Tidak hanya faktor perkembangan ilmu dan sosial juga kebudayaan saja yang menjadi faktor kejayaan pada masa Harun Ar-Rasyid, dengan sifat dermawan, tegas, baik hati, pemurah, terbuka untuk kritik, berwibawa dan pantang menyerah juga banyak melakukan benyak diplomasi ke wilayah-wilayah di sekitar kawasan dinasti Bani Abbasyiah untuk meningkatkan kejayaan Bani Abbasyiah. Diplomasi yang di jalankan oleh Harun Ar-Rasyid adalah menerima duta besar atau delegasi dari wilayah lain di istananya. Contoh diplomasi lain yang di jalankan oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid :

  • Melakukan kerja sama dengan China untuk memajukan perekonomian di antara keduanya.
  • Menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyatnya.
  • Mengadakan diplomasi kerja sama dan negosiasi  dengan Raja Charles dengan tujuan agar dapat menjadi sekutu Raja Charles untuk menghadapi Byzantium, dan begitu juga sebaliknya agar Raja Charles dapat membantu bani Abbasyiah dalam menghadapi Bani Umayyah di Spanyol.
  • Menjalin hubungan diplomatik dengan Kaisar Prancis yaitu Kaisar Charlemagne, dimana Bani Abbasyiah mendapat respons baik sehingga kedua pihak juga melakukan pertukaran hadiah dimana Kaisar Charlemagne memberikan Khalifah Harun Ar-Rasyid Kunci Baitul Maqdis dan Harun Ar-Rasyid menghadiahi Kaisar Charlemagne jam air yang dapat bergerak.
  • Mengirim surat kepada Ratu Romawi yaitu Ratu Irene, dimana Ratu Irene pada saat itu masih belum mempercayai kekuatan Bani Abbasyiah hingga pada akhirnya Ratu Irene takluk dengan kekuasaan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Akan tetapi terjadi perselisihan kembali ketika Ratu Irene telah di gantikan dengan Raja Nafqur yang tidak menyetujui hubungan diplomatik.

            Harun ArRasyid memerintah pada masa Dinasti Abbasyiah selama 23 Tahun dari tahun 789 M-803M.. Pada tahun 809 M Harun Ar-Rasyid jatuh sakit hingga wafat pada usia 43 tahun di Desa Sanabud di Tus. Lalu, di makamkan di Dar al-Imarah. Kepemimpinan Bani Abbasyiah di lanjutkan oleh Ma'mun Ar-Rasyid yang di kenal pada masanya sebagai The Golden Age of Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline