Glass Ceiling adalah salah satu bukti adanya ketidaksetaraan gender. Mengapa demikian? Karena sebenarnya Glass Ceiling sendiri diartikan sebagai hambatan yang dialami kaum perempuan dalam dunia karır. Dimana karena hambatan-hambatan tersebut kaum perempuan tidak mengalami kemajuan yang pesat dalam berkarir padahal mereka mempunyai skill yang unggul.
Selain itu, banyak mereka yang sudah bekerja selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak mendapatkan kenaikan jabatan yang tinggi atau tidak dipromosikan. Hal ini dapat menjadikan kaum perempuan terlihat tidak memiliki pencapaian dalam karirnya.
Adanya Glass Ceiling ini menyebabkan ketidakadilan bagi kaum perempuan ataupun kaum minoritas dalam bidang pekerjaan tertentu dan secara tidak langsung dapat disebut sebagai diskriminasi atau ketidaksetaraan gender. Fenomena ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender. Selain itu, kurangnya kemampuan serta sikap tanggungjawab dalam pekerjaan juga dapat menjadi penyebab munculnya glass ceiling.
Fenomena glass ceiling ini dapat dicegah melalui beberapa upaya, seperti memberikan peluang atau kesempatan yang sama untuk pengembangan karir dan juga promosi bagi perempuan ataupun kelompok yang minoritas dalam suatu pekerjaan. Selain itu, adanya peningkatan kesadaran terhadap kesetaraan gender juga penting untuk mencegah timbulnya fenomena glass ceiling tersebut.
Alangkah baiknya jika kita saling menghargai kemampuan masing-masing individu, baik perempuan maupun laki-laki dalam karir mereka. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya perpecahan dan akan tercipta kehidupan yang lebih damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H