Lihat ke Halaman Asli

Hati-hati Tasmi'!

Diperbarui: 13 Juni 2017   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita pasti sudah sering mendengar istilah "Riya" yang berarti melakukan sesuatu demi mendapatkan keridhaan dari selain Allah. Tapi, pernahkah kamu mendengar istilah "Tasmi'"? 

Adapun yang dimaksud dengan at-Tasmi' adalah menceritakan aktivitas taqarrub kepada manusia untuk memperoleh keridhaan mereka. Apa bedanya dengan Riya? Riya adalah ketika kita melakukan suatu aktivitas taqarrub tetapi niat kita semata-mata hanyalah untuk manusia, bukan kepada sang Pencipta. Sedangkan Tasmi' atau Sum'ah terjadi setelah kita melakukan aktivitas taqarrub tersebut. Riya menyertai suatu amal, sedangkan tasmi' setelah beramal.  

Contoh dari tasmi' adalah misalkan pada suatu hari di bulan Ramadhan kita bersedekah sebesar ratusan ribu rupiah kepada anak yatim. Kemudian keesokan harinya kita menceritakan taqarrubnya itu ke orang lain yang dilakukan dengan tujuan ingin memperoleh keridhaan manusia. 

Riya dan tasmi' ini tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah. Bahkan orang yang riya atau tasmi' sekalipun tidak menyadari bahwa perasaan itu terdapat dalam dirinya, kecuali jika perasaan tersebut berubah menjadi ikhlas. Karena riya dan tasmi' ini lebih samar dari suara merayapnya semut. 

Riya dan tasmi' diharamkan tanpa ada perbedaan pendapat. Dalil-dalilnya pun sangat banyak baik di Alquran maupun as-Sunnah.  

Tasmi' dan riya berbeda dalam hal membatalkan amal. Suatu amal yang disertai riya dipandang sebagai amal yang tidak pernah terjadi sehingga menjadi amal yang batil. Sedangkan amal yang dikerjakan secara ikhlas, lalu pelaku amal tersebut setelah itu memperdengarkan amalnya kepada orang lain, maka amal ini tetap ada dan pelakunya berhak mendapatkan pahala. Tapi karena amalnya diperdengarkan kepada yang lain, maka ia mendapat dosa karenanya.

 Bagaimana kita bisa menjaga diri darinya, padahal ia lebih samar daripada suara merayapnya semut? 

Rasulullah SAW bersabda : Allahumma innaa na'udzubika min an nusyrika bika syai'an na'lamuhu, wa nastaghfiruka limaa laa na'lamu.

 "Ya Allah sungguh kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami mohon ampunan kepada-Mu dari sesuatu yang tidak aku ketahui"

 Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari perbuatan-perbuatan buruk. Bismillah. 

Yogyakarta, 13 Juni 2017.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline