Lihat ke Halaman Asli

Mungkinkah

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkinkah...dirimu yang jauh di seberang samudera tergapai... Mungkinkah...senyummu yang masih melekat di rembulan ku genggam.... Dan mungkinkah...ku sentuh wajahmu yang bersembunyi dibalik awan.... Oohh....sungguh suatu hayalan yang terlalu tinggi... Sudah takdir bagiku tuk slalu berteman denagn kegelisahan hati... Gelisah karena slalu memikirkanmu di setiap desah nafasku... Mungkin memang begini takdir cintaku padamu... Mencintai tapi tak pernah memiliki dirimu.... Mungkinkah jemariku dan jemarimu bisa saling menggengam... Mungkinkah wajahku bisa kusandarkan pada bahu kekarmu... Dan mungkinkah bisa kurasakan hembusan nafas cinta mu... Oohh...sungguhkeinginan yang begitu besar bagiku... Andai Tuhan berbelas kasihan dan terenyuh... Pastilah Diakan memberikan kesempatan pada diri ini... Berilah satu kali kesempatan meski sedetikpun.... Sebelum Engkau memanggiku..ya Tuhan... Biarkanlah diri ini dan dirinya.... Merasakan manisnya madu cinta dan indahnya kasih.... Meski hanya sedetik dan sekali dalam sepanjang hidupku....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline