Lihat ke Halaman Asli

Bumi Menangis

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada saat itu jarum jam berhenti berdetak... ... tanah tempat berpijak bergoyang mendadak....menggetarkan segala isinya dan penghuninya.... diiringi suara jerit tangis anak manusia.... Dan pada saat itu awan hitam menutupi langit.... bagai memberi isyarat akan sesuatu yang menakutkan.... maka air laut pun naik menyapu apapun didepannya.... tsunami menghantam jiwa jiwa yang tak menyadari.... Habis hancur dan musnahlah semuanya.... tiada yang bersisa lagi luluh lantak.... tinggallah jerit duka yang ditinggalkan... dan alam dibanjiri oleh air mata perih....

Sungguh tiada yang menduga...itu semua kuasa alam bumi yang menangis... entah mengapa tiada yang tahu.... mungkin kita tlah mengingkari janji kita pada alam... atau bumi bersedih melihat kekejian anak manusia... ntahlah.... 28 okt 2010 tuk korban bencana mentawai oleh: faizah zamry

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline