Tania merupakan siswa kelas 11 IPA 2 di SMA Pondok Indah, Jakarta. Dia merupakan anak yang tergolong pendiam dan tidak terlalu banyak bicara bersama teman teman sekelasnya. Ia merupakan anak tunggal, sementara kedua orang tuanya sibuk bekerja. Bahkan dalam kesehariannya di sekolah, Tania juga jarang berkumpul dengan temannya.
Suatu hari, Tania akan menghadapi ulangan yang paling tidak dia sukai, yaitu mata pelajaran Kimia. Senina adalah teman sekelas Tania yang juara Kimia. Setiap ulangan, dia selalu mencetak nilai terbaik di kelasnya. Tania sebenarnya ingin meminta bantuan Senina untuk mengajarinya belajar Kimia , tapi dia tidak berani bertanya.
Senina merupakan anak yang mudah bergaul. Bahkan, teman-temannya sering kali meminta bantuan mengajari semua pelajaran, termasuk Kimia. Melihat hal itu, Tania ingin sesekali menyapa dan mengobrol dengan Senina untuk mengajarinya Kimia.
Suatu hari, Senina menyadari jika Tania tidak berani menyapanya duluan. Waktu jam istirahat, Senina menghampiri Tania dan mengajaknya mengobrol. Setelah beberapa lama, akhirnya Tania berani mengungkapkan keinginannya untuk belajar Kimia bersama Senina.
Setelah pulang sekolah, Senina mengajak teman-temannya untuk belajar bersama untuk persiapan ulangan Kimia besok. Tania juga diajak untuk bergabung dengan teman-teman lainnya. Selama belajar bersama, mereka membahas banyak latihan soal kimia yang dianggap sulit dikerjakan.
Keesokan harinya, semua anak-anak kelas 11 IPA 2 sukses mengerjakan ulangan Kimia. Bahkan, semuanya mendapatkan nilai yang bagus, termasuk Tania. Setelah kejadian itu, Tania semakin mudah bergaul dengan teman-teman lainnya. Akhirnya seluruh siswa 11 IPA 2 sadar bahwa semua masalah akan mudah diselesaikan secara bersama-sama.