Lihat ke Halaman Asli

Aku Mampu dalam Berkarya

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memasuki masa kanak-kanak tengah hingga akhir, semakin banyak aktifitas yang dilakukan oleh anak. Masa dimana anak mulai berkembang pesat dari segala aspek, mulai dari pertumbuhan fisik, kemampuan motorik, gizi dan pola tidur, hingga masalah kesehatan. Karena pada masa-masa ini, anak memiliki energi yang lebih besar dan tidak mudah merasa lelah.

Berbicara tentang kemampuan motorik, pada masa kanak-kanak tengah hingga akhir ini dapat kita ketahui betapa pesatnya pertumbuhan itu. Kita ambil salah satu contoh dari kemampuan motorik itu. Di usia antara 9-10 tahun, seorang anak senang menggunakan tangan untuk membuat karya seni dan kerajinan tangan, memasak, menjahit, membangun atau membongkar benda.

Seperti yang dilakukan anak-anak pada masa kecilku, dimana saat itu aku berusia 9 tahun dan duduk di kelas 3 sekolah dasar. Saat itu bermainan pasaran adalah salah satu permainan fovoritku juga. Yaa, karena saat pasaran yang aku lakukan adalah bermain masak-masakan. Mungkin tidak banyak dari anak-anak masa  kini yang bermain pasaran. Karena zaman yang semakin modern.

Dalam bermain pasaran aku bukan hanya bermain-main, akan tetapi pernah dalam bermain itu aq menggunakan bahan-bahan yang bisa dimakan. Dimana saat itu aku memasak sayur bayam dengan kuah bening, dan udang asam-manis. Mungkin kalau dibayangkan pada usiaku kini, itu semua hanyalah mudah. Namun kalau mengingat usia yang masih kanak-kanak tengah-akhir, itu menjadi hal yang istimewa. Aku dan teman-teman bangga bisa memasak menu sederhana itu.

Dan yang membanggakan lagi, dengan bermain pasaran itu, tertanam dalam mindsetku hingga saat ini untuk terus berkarya dalam menuangkan ide pada menu masakan. Yaa, karena kini memasak bukan hanya menjadi kewajiban tetapi sudah menjadi hobiku sejak saat itu.

Sekarang kita lihat dari segi perkembangan kemampuan motorik, dimana anak perempuan pada usia-usia itu mulai kreatif dengan mengekspresikan pengetahuannya dan keterampilan tangannya untuk memasak. Hal yang sederhana itu menjadi luar biasa ketika dilakukan oleh anak seusia itu.

Contoh lain adalah, menjahit. Seperti yang dilakuakan oleh adikku saat ia berusia 10 tahun, dimana dalam kelompok mengajinya ia diajarkan oleh pembinannya untuk membuat bros dari kain perca. Dimana untuk merakitnya, membutuhkan keteramppilan menjahit. Setelah diajarkan beberapa langkah membuatnya, adikku bisa mengikutinya. Maka tampaklah pula kemampuan motorik halusnya saat menjahit.

Jadi dapat diambil kesimpulan, bahwa perkembengan motorik seorang anak akan terus berkembang dan bervariasi seiring bertambahnya usia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline