Lihat ke Halaman Asli

Faiza Naufalia Azzahra

sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Aksi Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Jadi Sorotan Dunia

Diperbarui: 21 Maret 2022   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

awsimages.detik.net.id

Setelah menunggu 25 tahun lamanya Indonesia akhirnya berhasil menggelar MotoGP 2022 yang diadakan di sirkuit mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Balap MotoGP yang digelar pada hari minggu 20 maret 2022 akhirnya bisa kembali dilaksanakan setelah sebelumnya tertunda akibat guyuran hujan. 

Sebelumnya gelaran MotoGP mandalika ditunda pada pukul 16.15 wita, jumlah lapangan pun dipangkas dari yang semulanya 27 menjadi 20 putaran saja.  

Derasnya hujan  yang turun di pertamina mandalika international sirkuit ini juga menyiapkan pawang hujan yang sebelumnya sudah pernah digunakan. 

Jelang balapan MotoGP hujan deras terus mengguyur, alhasil pawang hujan rara kembali beraksi, aksi pawang hujan menyita perhatian para kru dan para pembalap MotoGP.

Pawang hujan bernama isti wulandari sempat turun ke sirkuit mandalika sambil membaca mantra untuk menghentikan  hujan. Hujan deras sempat turun mengguyur sirkuit dan aksi pawang hujan tidak berhenti sampai hujan benar-benar reda.  

Padahal 3 hari sebelum acara MotoGP digelar, sebanyak 3 ton garam sudah disiapkan dan disebar disekeliling sirkuit bahkan penanggulangan bencana daerah BPBD Nusa Tenggara Barat juga sudah menabur lebih dari 3 ton garam ke awan di sekitar sirkuit internasional mandalika Lombok tengah, sebagai upaya rekayasa cuaca garam dalam jumlah besar tersebut di tabur untuk mencegah terjadinya hujan saat balap MotoGP yang sedang  berlangsung pada hari minggu 20 maret 2022. 

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat Sahdan mengatakan penaburan garam dilakukan 3 hari sebelum balapan berlangsung "untuk 3 hari kemarin ada sekitar 3 ton garam, kita tetap lakukan modifikasi cuaca termasuk hari ini" kata syahdan pada minggu 20/3/2022. Dari 3 ton garam tersebut 1,4 ton garam ditabur ke awan disekitar sirkuit tersebut.

Aksi pawang hujan tersebut sempat mencuri perhatian beberapa penonton saat menggelar ritual untuk menghentikan hujan. 

Pawang hujan tersebut terlihat berjalan di lintasan tanpa menggunakan alas kaki sembari memukul kendi dan membaca mantra, bahkan rara pun sempat duduk di tengah lintasan dengan diguyur hujan deras sambil terus melakukan ritualnya. aksi pawang hujan tersebut pun membuat para penonton di sirkuit terpukau dan bersorak -- sorak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline