Di era digitalisasi seperti sekarang manusia dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apabila tidak beradaptasi dan mempertahankan pola pikir lamanya, maka konsekuensinya kita akan ketinggalan
Di dunia berbasis digital yang ditopang oleh teknologi ini menjadikan segala sesuatunya kian mudah baik untuk keperluan berkomunikasi, mengakses informasi yang luas hingga berpeluang besar menopang mata pencaharian.
Lalu bagaimana jika manusia tidak mampu beradaptasi dengan teknologi ditengah kemajuan ini mendominasi keadaan di era sekarang?
Dalam posisi ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk mengelola sumber daya manusia agar mampu bersaing di era digitalisasi saat ini.
Tidak hanya untuk masyarakat, perkembangan digitalisasi yang kian pesat ini pada gilirannya juga membantu mempermudah kerja-kerja pemerintah.
Banyak sekali hal-hal yang mampu dimanfaatkan oleh pemerintah melalui teknologi berbasis media sosial seperti Instagram,YouTube,TikTok dan lain-lain.
Tetapi kembali bagaimana pemerintah mengelola dan membina sumber daya manusia yang ada.
Secara sederhana, pembinaan mempunyai arti filosofi mengarahkan, mengembangkan dan memperbaiki keahlian manusia dengan tujuan menyempurnakannya sesuai dengan ekspektasi dari pembinanya.
Dapat di maksudkan disini bahwa pembinaan merupakan kegiatan untuk mengembangkan potensi manusia secara efisien, efektivitas serta meningkatkan kualitas manusia sesuai harapan.
Yang menjadi permasalahan masyarakat saat ini adalah kurangnya arahan dan pelatihan agar mampu mengikuti perkembangan zaman yang kian maju.
Sedikit contoh banyak dari masyarakat yang memiliki ide-ide kreatif tapi yang di permasalahkan kekurangannya alat-alat mesin teknologi yang tujuannya mensupport masyarakat agar mendapatkan hasil karya yang memuaskan. Ini salah satu alasan mengapa masyarakat kurang siap bersaing di era digitalisasi saat ini.