Kemarin, 5 Januari 2016 berita duka menghampiri duna pergergarakan mahasiswa. Setelah 18 tahun bereformasi, ketidakadilan dan pembungkaman ternyata masih membumi di negeri ini.
Bang Ronny Setiawan, Presiden BEM UNJ mencicipi mirisnya kehidupan bersuara era orde baru. Beliau yang tengah berjuang mengembalikan kebenaran di kampusnya, secara tiba - tiba didrop out oleh pihak rektorat kampusnya dengan alasan yang terkesan subyektif. Tak ayal kabar ini langsung tersebar dalam hitungan jam ke seluruh kampus dan mahasiswa di Indonesia.
Hal ini diawali dengan serangkaian aktivitas para aktivis kampus UNJ yang menuntut adanya perbaikan di lingkungan kampusnya. Suara yang mereka lantangkan berusaha untuk meminta kejelasan penggunaan dana UKT, menuntut berbagai kebijakan yang merugikan serta menghendaki adanya tindakan tegas terkait perbuatan pelecehan seksual yang dilakukan salah seorang oknum dosen kepada mahasiswinya.
Prof. Dr. Djaali selaku rektor UNJ yang menjadi target tuntutan merasa terusik dengan segala aksi penegakan keadilan di kampusnya. Dan pencabutan status kemahasiswaan sang 'biang keladi' menjadi pilihan baginya. Lantas sebuah surat pemberhentian pun sampai ke tangan Bang Ronny akibat perjuangannya.
Kasus ini menjadi bahasan serius di kalangan mahasiswa. Pelecehan terhadap kebebasan berpendapat dirasa perlu untuk dilawan. Dan aksi solidaritas mahasiswa seluruh Indonesia terus mengalir. Nampak di media sosial #saveRonny mulai bermunculan. Oh bukan, ini bukan aksi solidaritas lagi namun aksi perlawanan terhadap kejahatan demokrasi, aspirasi dikebiri.
Lantas inikah wajah pendidikan tinggi di Indonesia, kampus sebagai lumbung ilmu yang selayaknya pula ladang bagi perjuanagan penegakan keadilan nyatanya adalah tempat praktek 'pembredelan' mulut penyuara kebenaran.
Jika hari ini Bang Ronny yang jadi korban, maka mau menunggu siapa lagi agar masyarakat membuka mata dan penguasa tersentil hatinya. Pak Djaali, keputusan anda akan menjadi sejarah perjuangan mahasiswa Indonesia, dan nama anda mungkin akan diingat setiap harinya oleh ribuan aktivis kampus negeri ini.
Saat ini bukan hanya Bang Ronny Setiawan yang harus dibela, hak mahasiswa yan termaktub jelas di konstitusi pun harus diselamatkan. Dan duka ini bukan hanya ada di langit UNJ, namun mendungnya meliputi ribuan langit kampus negeri ini. Dan Bang Ronny Setiawan akan menjadi sosok tak terlupakan di nafas pergerakan mahasiswa negeri ini.
"Allah Maha Baik dan gak akan pernah menipu pejuangnya" - Ronny Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H