Saat Fajar benar buta..
Matahari telah menepikan matanya..
Menyelipkan sinar merah..
Pada bibir yang kulihat merekah...
Tak ada yang sanggup mewakilkannya
Melainkan hanya dengan kata-kata
Di tiap kelokan menuju kampus
Kutangkap suaramu terbawa angin lisus
Entah pada pagi keberapa
Aku kembali termangu menyapa
Akan suaramu yang melengkuh