Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faisol

Mahasiswa

Mahasiswa Unmuh Jember Sosialisasikan Jenis Sampah dan Pembuatan Inkubator Sampah Organik Takakura

Diperbarui: 2 September 2021   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan Gambar : Rapat dinas mingguan Desa Dukuhdempok. (Dokpri)

Mahasiswa Unmuh Jember Lakukan Pemberdayaan Desa dengan Sosialisasi Jenis-Jenis Sampah Dan Inisiasi Pembuatan Inkubator Sampah Organik Takakura

Jember (27/08/2021) mengatasi problematika sampah yang tiada ujungnya, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Jember gelombang 2 Desa Dukuhdempok melaksanakan pemberdayaan desa dengan sosialisasi jenis-jenis sampah dan pembuatan incubator sampah organik metode Takakura kepada warga dusun Gawok Desa Dukuhdempok kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan supaya menjadi awalan agar Desa Dukuhdempok dapat menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang nantinya dipusatkan di Dusun Gawok Dipuro. Ucap Bapak Miftahul Munir, Kepala Desa Dukuhdempok saat memimpin rapat dinas mingguan Desa Dukuhdempok (23/08/2021)
Pengelolaan sampah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sampah Organik, Sampah Anorganik, dan Sampah B3 (barang beracun dan berbahaya). Pengelolaan sampah ditujukan menjadi barang tepat guna, untuk pengelolaan sampah organik sampah diolah menjadi pupuk dengan metode Takakura.

TAKAKURA ini pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan oleh satu organisasi di kota Surabaya yang bernama PUSDAKOTA (Pusat Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan) Surabaya.

Pada dasarnya keranjang Takakura dapat digunakan untuk mengkompos semua bahan organis (semua bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan). dimana jumlah rata-ratanya sekitar 50 % dari sampah rumah tangga. Keranjang Takakura dirancang terutama untuk mengolah sampah sisa-sisa makanan, termasuk berbagai sisa bahan pada saat memasak.

Pemilihan aplikasi metode Takakura, selain mudah untuk diterapkan juga dinilai lebih efektif dikarenakan sampah organic rumah tangga dapat didapatkan stabil di rumah-rumah warga dan bisa difermentasi secara berkelanjutan.

Dokpri

Keterangan Gambar :  Pemberdayaan desa dengan sosialisasi klasifikasi jenis-jenis sampah dan pembuatan incubator sampah organic bersama warga Dusun Gawok

Persoalan lain terkait sampah, anorganik maupun B3 yang makin menumpuk dikarenakan efek pandemi Covid-19 harus ditangani secara serius. Cara menekan jumlah sampah tak hanya sebatas reduce, reuse,dan reycicle. Bijak penggunaan bahan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan juga merupakan upaya kita dalam penyelamatan llingkungan.

Keterangan Gambar : Penyerahan sumbangan tempat sampah KKN 25Universitas Muhammadiyah Jember kepada Kepala Dusun Gawok (Dokpri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline