Lihat ke Halaman Asli

GoJek = Smart Mobility?

Diperbarui: 26 Juli 2018   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Go-Jek.com


Siapa yang tidak tau GoJek? Masyarakat perkotaan khususnya Jabodetabek tidak asing lagi ketika mendengar kata "GoJek". GoJek adalah perusahaan transportasi roda dua   berbasis aplikasi smartphone pertama di dunia. Masyarakat lebih umum menyebut transportasi roda dua ini dengan julukan "ojek online". Perusahaan ini merupakan hasil dari anak bangsa yang digagas sejak tahun 2011 oleh mantan mahasiswa Harvard University yaitu Nadiem Makarim. 

Pada tahun 2011, konsep GoJek hanya menggunakan sistem yang sederhana yaitu calon penumpang menghubung driver melalui telpon ataupun sms untuk memberitahu posisi penjemputan. Barulah pada tahun 2015, aplikasi GoJek resmi dirilis di aplikasi smart phone menggunakan konsep Tekbologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) (Finansialku, 2015).  

GoJek mendapatkan tanggapan baik oleh masyarakat Indonesia karena mereka membutuhkan sebuah metode baru transportasi yang mudah, cepat dan fleksibel. Sehingga tidak heran jika user/pengguna yang aktif setiap minggunya diaplikasi GoJek sekitar 15 juta orang (Fatimah, 2017) . Selain digunakan sebagai moda transportasi sebagai "ojek online", Nadiem Makarim menambahkan beberapa layanan lain di dalam aplikasi Gojek, yaitu: go car, go food, go mart, go send, go box, go tix dan go med. Dengan adanya layanan tambahan di aplikasi GoJek diharapkan akan membantu masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari dan minat masyarakat terhadap penggunaan aplikasi GoJek semakin meningkat.

Lalu, apakah smart mobility?

Sumber: ebn.eu

Smart mobility merupakan salah satu parameter terciptanya konsep smart city, yaitu konsep manajemen dan perencanaan kota dengan menggunakan data digital dan sistem teknologi secara besar (Dameri, 2013). Sedangkan definisi umum mengenai smart mobility adalah sistem yang memungkinkan terjadinya pemenuhan kebutuahan dengan pergerakan seminim mungkin dan secepat mungkin (Boyd, 2013). 

Pada konteks ini, arti dari smart mobility yaitu sebuah kendaraan (transportasi) dengan pergerakan sedikit mungkin dengan hambatan rendah dan waktu tempu yang sesingkat mungkin. Seperti yang kita tahu bahwa daerah perkotaan sering kali terjadi suatu bencana yang tidak dapat lepas setiap harinya, yaitu kemacetan. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh kemacematan bagi sosial dan ekonomi, sepeti: menurunnya produktifitas masyarakat, kerugian financial bagi para pengusaha, dan terganggunya mental seseorang (Azhar, 2013). Sehingga dibutuhkannya suatu solusi untuk menerapkan konsep smart mobility tersebut di daerah perkotaaan.

Lalu, apakah benar GoJek merupakan salah satu dari konsep smart mobility?

Sumber: Slideshare.net

Opini penulis beranggapan bahwa GoJek merupakan salah satu konsep smart mobility di perkotaan, argumen tersebut dikuatkan karena aplikasi GoJek menerapkan konsep TIK (teknologi, informasi, komunikasi) yang merupakan salah satu sistem pendukung terbentuknya smart city

Dengan adanya sistem ini, maka driver dengan user akan saling tukar menukar informasi menggunakan suatu teknologi yang membuat komunikasi antara mereka berjalan baik. Aplikasi GoJek pun sudah mewakili definisi dari smart mobility, yaitu tentang perjalanan yang singkat dengan waktu temput yang sedikit dari satu wilayah ke wilayah lainnya. 

Selain itu, banyaknya user yang menggunakan aplikasi GoJek tiap minggunya memberikan indikator bahwa GoJek sangat dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan sebagai sarana transportasi yang mampu menembus macetnya daerah perkotaan dengan secara cepat.

Daftar Pustaka

Azhar, A. (2013). Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi. 9.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline