Lihat ke Halaman Asli

Fais Fikrotul zahiroh

College student of International class program of State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Empat Pilar dalam Bimbingan Konseling

Diperbarui: 28 April 2019   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia konseling juga membuthkan pengelolaan yang bertujuan untuk mencapai hasil akhir yang efektif dan efisien dari proses sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Prayitno (2009), pengelolaan atau manajemen terdiri dri 4 pilar kegiatan,yaitu perencanaan (planning-P), pengorganisasian (organizing-O), pelaksanaan (actuating-A), dan pengontrolan(controlling-C). Laju POAC sendiri mengarah pada :
P: perencanaan suatu layanan maupun kegiatan pendukung seperti penyusunan program-program jangka pendek hingga panjang.
O: pengorganisasian stakeholder dan sarana fisik.
A: perwujudan praktek jenis-jenis layanan atau kegiatan pendukung melalui SPO.
C: pengontrolan praktek layanan atau kegiatan yang melibatkan peran pengawasan dan pembinaan dari satuan oraganisasi profesi.


Tujuan manajemen bimbingan konseling

Tujuan manajemen bimbingan dan konseling yang dikutif dari Syahril dan Riska Ahmad:

1.Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan
2.Untuk menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
3.Untuk dapat mengambil keputusan sendiri
4.Untuk mengarahkan diri sendiri
5.Untuk dapat mewujudkan diri sendiri

Syarat Manajemen
Dalam kegiatan penyelenggaraan sekolah terdapat dua unsur yang mengisi yakni unsur manusia dan unsur kebendaan. Unsur manusia sendiri terdiri dari stakeholder yang mengoptimalkan kinerja guru BK, seperti orang tua, kepala sekolah, guru kelass, peserta didik dan instansi lainnya yang juga terlibat. Sedangkan unsur kebendaan meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen bimbingan konseling selain manusia seperti uang, gedung, perlengkapan , ide atau gagasan, prinsip, hukum, kebutuhan serta hak dan kewajiban.


Pengembangan
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling melalui kegiatan-kegiatan (a) pengembangan program, (b) pengembangan staf, (c) pemanfaatan sumber daya, dan (d) pengembangan penataan kebijakan. Secara operasional pengembangan program disusun secara sistematis sebagai berikut :
1.Rasional
2.Visi dan misi,
3.Kebutuhan layanan bimbingan
4.Tujuan
5.Komponen program: Pengembagan tema atau topik (silabus layanan)
6.Pengembangan satuan layanan bimbingan
7.Evaluasi
8.Anggaran


Permasalahan dan Solusi
Di kebanyakan sekolah pelosok BK belum termanajemen secara penuh sebab belum diterapkannya asas-asas mananjemen BK
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka solusi yang dianggap dapat membantu penyelesaian permasalahan manajemen tersebut, (1) mekanisme manajemen sepatutnya mengikuti standar baku pola manajemen yang telah ada dan disesuaikan dengan tujuan suatu lembaga/organisasi, (2) memberikan pelatihan melakukan pengelolaan / manajemen kepada personil sekolah, dan (3) memberikan alur atau pola manajemen yang sesuai dan tepat sasaran di sekolah guna memberikan nilai tambah tersendiri.


Sekian untuk tulisan kali ini. Jangan lupa kritik dan saran untuk mengembagkan skill kepenulisan saya.


Source :
https://ariefrahmanhakimmediabki.wordpress.com/manajemen-bk/
https://www.konselingindonesia.com/read/368/konsep-manajemen-dalam-bk.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline