Kelompok THE HAVE adalah manusia "berpunya", yang cara mendapatkan uangnya bukan dengan bekerja. Seperti: (1) Para anggota parlemen yang mendapatkan uang dari "belahan" anggaran. (2) Para pejabat yang korupsi 'nyuilin' dana proyek. (3) Anak orang kaya karena harta keturunan. Intinya harta yang diperoleh bukan dari hasil jerih payah mendapatkannya sendiri.
Mereka mendapatkan harta tersebut karena jabatan, karena harta keturunan dari orang tua atau dari kakek, buyut, dst. sampai tujuh turunan. Memanfaatkan posisi parlemen, atau injak kaki ala preman, atau memanfaatkan jabatan. Itulah kelompok "THE HAVE".
Sementara itu, kelompok THE RICH, adalah mereka yang dengan keringat sendiri, tanpa fasilitas, apalagi anggaran daerah, apalagi anggaran pemerintah. Mereka dapat hasil usaha dari statusnya sebagai seorang karyawan/pegawai/buruh, dari hasil transaksi bisnis, dari komisi penjualan, dari berinvestasi di pertanahan, main property, main saham, dengan modal dikumpulkan pelan-pelan dari keringat sendiri ataupun menghasilkan produk sesuatu yang menguntungkan.
Coba sekarang kita lihat diri kita pada saat ini, coba kita audit diri kita. Saya yakin, setelah kita mengaudit singkat diri kita sendiri, kita akan bisa menentukan, masuk kelompok manakah kita. Kelompok THE HAVE atau THE RICH. Kita gak perlu membahas berapa digit jumlah harta kita, itu gak perlu, kita hanya perlu memastikan, jika dengan JUJUR jumlah harta kita, kita bisa tahu ada di posisi mana kita saat ini.
Kalau kita THE HAVE, maka segeralah pindah/move on menuju THE RICH. Karena seberapa banyak harta kita saat ini, kalau didapatkannya dari THE HAVE, maka kemungkinan dapat dipastikan tidak akan bertahan lama, tidak sustain, tidak everlast, bisa hilang.
Yuk jadi kelompok THE RICH yang berAMAL SHOLEH, RENDAH HATI dan PEMBELAJAR.
#thehave #therich #lifequotes #motivation
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H