Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Faisal Syanil

Mahasiswa 23107030132 UIN Sunan Kalijaga

13 Bom di Jakarta: Film Kisah Nyata Berdasarkan Aksi Para Teroris Pada 2015

Diperbarui: 18 Februari 2024   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Visinema Pictures

13 Bom di Jakarta  merupakan film yang tayang di bioskop Indonesia pada 28 Desember 2023 lalu. Film produksi Visinema Pictures dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini menghabiskan dana produksi sebesar 75 milliar rupiah. Film 13 Bom di Jakarta ini dibintangi oleh Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Luthesa, dan masih banyak lagi lainnya. Film ini mengklaim sebagai film aksi terbesar di Indonesia.

Sinopsis film 13 Bom di Jakarta

Melansir dari Youtube Visinema, sekelompok teroris yang dipimpin oleh Arok (Rio Dewanto) membuat kacau kota Jakarta dengan menembakkan rudal ke mobil pertahanan pemerintah yang didalamnya berisi uang. Baku tembak terjadi antara para polisi dan teroris menambah kekacauan yang terjadi diwilayah tersebut, hingga akhirnya para polisi dikalahkan oleh para teroris dan membom mobil yang berisikan uang tersebut hingga akhirnya uang tersebut berhamburan di langit dan jalan-jalan.

Akibat dari aksi terorisme di wilayah Jakarta itu membuat para masyarakat sontak ketakutan dan memunculkan banyak berita-berita terorisme di televisi dikarenakan Arok memberikan ancaman bahwa akan mengebom wilayah Jakarta di 13 wilayah. 

Untuk hal itu tidak terjadi, Arok meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin atau setara miliyaran rupiah. Pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah menyerahkannya pada pasukan khusus yang terdiri dari Badan Intelijen Negara dan agen rahasia untuk mengusut teror tersebut.

Perusahaan Indodax yang merupakan start up  dengan bisnis Bitcoin dilacak oleh Badan Intelijen Negara dan menangkap dua founder perusahaan tersebut yaitu Oscar dan William karena masuk dalam daftar hitam Penelusuran Badan Kontra Terorisme Indonesia. Mereka berdua akhirnya digunakan oleh Badan Intelijen Negara untuk membayar tebusan 100 Bitcoin agar Arok tidak jadi melakukan serangan terornya dan agar Badan Intelijen Negara bisa melacak para teroris tersebut.

Namun, imbalan yang diberikan hanyakah rencana awal Arok dan dia tidak berniat untuk memberhentikan aksinya, tujuan Arok melakukan aksi terorisme dengan cara mengebom wilayah sentral Jakarta adalah untuk merusak ekonomi negara dan menghancurkan nilai mata uang rupiah agar semua masyarakat setara. Arok sudah muak melihat ketimpangan ekonomi di Indonesia, melihat para pejabat dan hanya segelintir orang yang kaya, mereka menindas kaum yang miskin, serta pemerintah yang dinilai Arok tidak mampu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Bagaimanakah kelanjutan aksi para teroris yang di pimpin oleh Arok? Bagaimana nasib dari Oscar dan William yang ditangkap Badan Inteijen Negara? Apakah pemerintah berhasil menghentikan tindakan terorisme di Indonesia? Tonton lebih lanjut kisahnya di film 13 Bom di Jakarta!

Fakta menarik film 13 Bom di Jakarta

1. Senjata asli, bom asli, ledakan asli

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline