Pengalaman Mengajar di Desa Sangat Tertinggal

Berbicara tentang sosok guru, banyak kenangan indah yang masih melekat di benak saya. Ingatan tentang Bapak-Ibu guru saat saya masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ketelatenan mereka dalam menerangkan materi, kesabaran mereka saat membimbing saya lomba bidang studi, hingga semangat mereka saat memotivasi murid-muridnya . Bagi saya, guru merupakan sebuah profesi panggilan hati.

Saya Faisal Kananda bertugas di SD Negeri 13 Engkasan sebagai wali kelas VI dan bertepatan di tempat tugas yang merupakan desa sangat tertinggal. Lika-liku banyak saya temuai di daerah tersebut dari tinggah laku anak-anak sampai mmebuentuk karakter yang baru buat anak yang menyesuaikan dengan tujuan negeri kita.

Ini merupakan sesuatu tantangan bagi saya untuk mendidik anak bangasa agar mempunyai masa depan yang cerah. Banyak sakali yang saya temui di sana seperti, sebagaian besar anak-anak masih belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, ada yang belum lancer membaca di kelas VI dan masih banyak sekali karakter-karakter yang baru saya temui disana.

Pengalaman yang paling berkesan Ketika saya pertama kali membawa anak-anak untuk pergi ke kolam renang dan melihanya kota yang belum pernah mereka lihat hal ini merupakan kepuasan sendiri bagi saya. Dan membawa anak-anak ikut lomba O2SN dan tembus sampai tinggkat kabupaten.

Tak lepas dari itu masih banyak lagi yang harus saya buat untuk sekolah saya ajar agar kedepannya menjadi membekas Ketika alumni melihat sekolahnya kembali.