Rambu jalur evakuasi Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang akhirnya dipindahkan. Pemindahan jalur evakuasi tersebut dilakukan setelah ramai sorotan dari warga sekitar dan wisatawan karena peletakan yang kurang strategis. Selain itu, terdapat rambu jalur evakuasi yang salah arah membuat kegiatan pemindahan tersebut dilakukan. Ketua Destana Selok Awar-Awar, M. Anshori, mengajak mahasiswa KKNT Kelompok 122 dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur untuk menjalankan kegiatan tersebut.
M. Anshori menjelaskan bahwa rambu jalur evakuasi tersebut seharusnya tidak terpasang sedemikian rupa. Namun, lokasi titik kumpul yang berada ditengah membuat BPBD melakukan pemasangan rambu yang memiliki arah berlawanan dengan datangnya bencana.
Sebenarnya tidak apa-apa jika tidak dilakukan pemindahan, karena rambu ini memiliki 2 sudut pandang yang berbeda, tetapi alangkah baiknya dipindahkan saja karena meminimalisir adanya perbedaan sudut pandang tersebut.
Selain itu, sejumlah rambu jalur evakuasi yang dipasang di beberapa titik dilaporkan rusak hingga hilang. Lumayan banyak rambu jalur evakuasi yang hilang atau rusak, padahal itu dapat memudahkan warga untuk menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Ketua Destana, M. Anshori berharap dengan adanya kegiatan pemindahan dan pembenahan rambu jalur evakuasi ini dapat membantu masyarakat nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H