Lihat ke Halaman Asli

faisal fahmi mrp

Pemula bersahaja

Pornografi yang Keliru

Diperbarui: 19 November 2018   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pixabay

SEKILAS tentang pornografi

Beberapa data dari mesin pencari mungkin sangat mengganggu mata kita, bukan manusia namanya jika tidak mengenal istilah pornografi. 15% isi dari seluruh data dunia internet merupakan pornografi.

Tidak tanggung-tanggung jumlah akses data pada beberapa situs yang terlacak belakangan ini kurang lebih 25 juta situs, lain lagi akun sosial media dan iklan yang bersangkutan dengan konten pornografi yang tidak terhitung jumlahnya.

Sekarang saja, jika mau buka-bukaan data. Kurang lebih 20.000 orang didunia sedang menyaksikan konten pornografi, baik itu berupa gambar, video, dan konten bacaan. Eiiiiiits menurut kalian apakah tulisan ini menyangkut tentang pornografi?.

Dengan jumlah besar tersebut, maka kita bisa menghitung acak penghasilan dari konten tersebut. industry pornografi yang 15% tadi mampu menyumbangkan 3 trilyun dollar as diseluruh kawasan dengan akses yang tentunya berbeda-beda.

Kebanyakan dari kita semua hanya mengira bahwa pria menjadi penonton setia konten pornografi. Ini merupakan anggapan yang keliru jika menilai prialah yang menjadi penikmat pornografi. Dari berbagai data melalui mesin telusur google, kira-kira dari 100% penikmat pornografi, di kisaran 13%nya merupakan wanita. Ini merupakan sebuah tantangan yang sangat besar tentunya sebagai efek dari melesatnya perkembangan akses digital yang sulit untuk membatasi trilyunan akses.

Peran pemerintah dalam membatasi akses pornografi masih bisa dikatakan baik dengan melarang situ-situs 18 tahun keatas untuk tumbuh dinegara ini. Namun hal ini tidak bisa hanya dengan menunggu sistem yang digulirkan. Peran masyarakat tentunya mendukung dengan tidak membiarkan akses bebas pada kemudi gadget anak-anak.

Bukan mustahil anak dibawah umur juga menjadi penikmat konten-konten pornografi tersebut. ini merupakan kebiasaan yang patut dihindari. Bagaimana dengan anda?

Salam faisal fm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline