Lihat ke Halaman Asli

Faisal Basri

TERVERIFIKASI

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Harga BBM Baru Masih Mahal? (Update)

Diperbarui: 8 Januari 2016   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah membatalkan pengenaan Dana Ketahanan Energi (DKE) sebesar Rp 200 per liter untuk bensin premium dan Rp 300 per liter untuk Solar. Dengan demikian, harga baru per 5 Januari 2016 untuk bensin Premium turun 4,7 persen dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.050 per liter yang berlaku untuk Jawa dan Madura. Harga di luar Jawa untuk primum lebih murah Rp 100 per liter sebagaimana sebelumnya. Harga Solar diturunkan sebesar 15.7 persen, dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.650 per liter.

Harga eceran di atas sudah termasuk Pajak Petambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen yang masuk ke pemerintah pusat dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen yang merupakan pajak daerah (pemerintah provinsi).

Sulit melakukan perbandingan harga "duku-dengan-duku" dengan negara tetangga karena hanya Indonesia yang masih menggunakan RON 88 (bensin Premium). Malaysia misalnya, jangankan RON 88, RON 90 (setara Pertalite) dan RON 92 (setara Pertamax) saja sudah tidak dikonsumsi. Kualitas terendah yang mereka pakai ialah RON 95 (setara Pertamax Plus).

Pemerintah Malaysia telah menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai 1 Januari 2016. Semua jenis BBM turun dibandingkan dengan Desember 2015. Harga solar (deisel dengan kadar sulfur 0,25%) turun 15,8 persen. [Perlu dicatat, kadar sulfur dalam solar di Indonesia 0,35%.] Harga RON 95 turun sebesar 5,1 persen. Jadi, penurunannya lebih banyak ketimbang Indonesia.

Pemerintah Malaysia tidak mengenakan pajak atas RON 95. Jika ditambah pajak sebagaimana berlaku di Indonesia, harga RON 95 plus pajak di Malaysia adalah Rp 5.973 X 1.15 = Rp 6869 per liter. Berarti Rp 181 lebih murah ketimbang harga premium di Indonesia. Padahal beda oktannya tak kepalang, sebesar 7.

Harga bensin di Amerika Serikat (rerata nasional) yang setara dengan RON 92 per 4 Januari 2016 adalah 1,99 dollar AS per gallon. (1 gallon = 3,7854118 liter). Di dalamnya sudah termasuk pajak sebesar 0,4928 per gallon (rerata nasional). Dengan demikian, harga tidak termasuk pajak adalah 1,4972 dollar AS atau 0,3955 dollar AS per liter.

Dengan kurs Rp 13.967 per dollar AS pada 4 Januari 2016, maka harga bensin setara RON 92 tanpa pajak adalah Rp 5.524 per liter. harga RON 88 (Premium) di Indonesia tanpa pajak adalah Rp 6.130 per liter (Rp 7.050/1.15).

Beberapa teman menyampaikan pandangan bahwa Amerika Serikat dan Malaysia tidak cocok untuk dibandingkan dengan Indonesia. Pertama, Amerika Serikat dan Malaysia merupakan pengekspor minyak neto. Kedua, Amerika Serikat terkenal memiliki kilang yang sangat atau paling efisien di dunia.

Kedua faktor di atas memang berpengaruh, tetapi ternyata tidak signifikan. Harga bensin tanpa pajak di berbagai negara yang tidak memberikan subsidi BBM tidak jauh berbeda.

Harga eceran di Thailand dan India memang jauh lebih mahal ketimpang Indonesia. Tetapi, baik India maupun Thailand mengenakan berbagai macam pajak dan pungutan yang nilainya sekitar 50 persen dari harga eceran. Jadi, harga BBM tidak termasuk pajak di kedua negara itu tetap saja lebih murah ketimbang di Indonesia. Perlu diingat, negara-negara lain nyaris tidak ada lagi yang menggunakan RON 88.

Dengan harga premium yang baru, kalau dibandingkan dengan Malaysia, konsumen seharusnya memperoleh bensin yang jauh lebih berkualitas, yaitu Pertamax Plus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline