Lihat ke Halaman Asli

Fairuz Izzah

Fairuz Nurul Izzah. Lahir tahun 2000. Berdomisili di Jakarta.

Dita Soeroso, Individu dengan Autisme: Siapa Bilang Tidak Berbakat?

Diperbarui: 25 Juli 2017   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku dan Dita

Pertama kali aku bertemu dengan Dita adalah pada saat kami mengikuti kegiatan Social Clubyang diadakan oleh satu institusi pendidikan. Ibu Dita adalah teman SMA mama jadi sebelumnya mereka sudah janjian untuk mempertemukan kami. Kami langsung mengobrol banyak hal, dan setelah itu kami sering janjian untuk hang out bareng.

Nama lengkapnya adalah Adinda Mandita Praharsacitta. Dia lahir di Jakarta, 6 Mei 2000. Jadi umur Dita sama dengan aku, tapi aku lebih tua tiga bulan. Nama ayahnya adalah Hendro Prastowo Soeroso, dan ibunya, Dian Parmitasari. Dita adalah anak paling kecil. Berbeda dengan aku yang merupakan anak pertama.

Dita didiagnosa memiliki ADHD sejak usia 6 tahun. Ia menjalani terapi antara lain okupasi dan behaviour. Terapinya di RS Pondok Indah, klinik tumbuh kembang, klinik spektrum, terapi di rumah, konsuling dengan tante Andriana Ginanjar dan Dr Kresno Mulyadi.

Hobi Dita antara lain menggambar, nonton film, dan traveling. Dari semua hobi itu, Dita paling suka menggambar. Dia mulai les menggambar sejak umur 7 tahun. Dita pernah mengikuti lomba, yaitu di acara yang diselenggarakan di Picture Me (sekarang berubah jadi Erudio School Of Arts (disingkat ESOA)). Dia pernah menang penghargaan JATAYU sebagai salah satu siswa terbaik untuk kategori kegigihan, budi pekerti dan prestasi belajar saat lulus SMP di SMP Garuda Cendekia. 

Salah satu lukisannya terpilih sebagai lukisan terbaik oleh CAE untuk kemudian dimasukan ke museum untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Malaysia. Tapi karena portofolio Dita saat itu masih sedikit, dia belum bisa memberikan lukisannya ke museum tersebut. Dita berencana untuk mengembangkan hobinya dengan masuk ke sekolah animasi dan menggambar sebanyak-banyaknya. Kedua hal tersebut juga merupakan rencananya untuk masa depan. Dia ingin menjadi animator dan pengamat film animasi di masa depan.

Prestasi Dita

Dita suka menggambar, melukis dan membuat tokoh sendiri. Dia juga sudah membuat buku berisi gambar-gambarnya sendiri. Gambar-gambar Dita dicetak menjadi kalendar, buku cerita, mug, kaos dan payung. Aku punya hampir semua karya Dita. Oh ya gambar Dita juga ada di dalam novel aku, My Life, My Dream.

Karya Dita

Dita juga sudah beberapa kali pameran karyanya. Beberapa kali Dita berpameran bareng dengan aku, dan teman-teman sesama kebutuhan khusus lainnya. Kami selalu have fun kalo bertemu.

Ruben, aku, Dita, dan Thomas

Dengan teman-teman lain, Dita merasa tidak tahu harus mengobrol apa karena topik pembicaraannya sering dia tidak pahami. Tapi kalo berkumpul dengan kelompok kami -- aku, Ruben dan Thomas, yang sama-sama berkebutuhan khusus, we always have a good time. Dita sangat senang bicara dengan Thomas karena mereka punya kesenangan yang sama, yaitu dinosaurus. Dita suka sekali dengan dinosaurus. Aku beberapa kali kasih Dita hadiah dinosaurus walaupun aku sendiri tidak menyukai dinosaurus.

Pesan Dita untuk masyarakat umum adalah, "hargai kami anak-anak berkebutuhan khusus, supaya kami bisa hidup layak sama seperti teman-teman reguler yang lain. Kami sama dengan kalian, hanya cara jalan berpikir kami yang kadang lebih unik dari kalian."

Oh ya, Dita mau ikut pameran lagi lho. Dia akan berpartisipasi di Pop Con pada tanggal 5-6  Agustus 2017 di JCC.  Nama boothnya Piddy Puff (no. 178). Datang dan temui Dita di sana ya.

******




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline