Berada dibawah kaki gunung Lawu, Tawangmangu merupakan suatu kecamatan dalam kabupaten Karanganyar yang letaknya di lereng barat gunung Lawu, Jawa Tengah. Karena letaknya yang berada di kaki gunung Lawu, Tawangmangu menghadirkan pesona alam yang memiliki udara sejuk dan segar. Anda dapat menuju ke Tawangmangu memakan waktu sekitar 1 hingga 2 jam perjalanan dari kota Solo. Selain itu Tawangmangu menjadi tempat favorit masyarakat kota Solo untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota. Beberapa tempat wisata alam yang ada di Tawangmangu sebagai berikut
- Air Terjun Grojogan Sewu
- Wisata ini merupakan wisata air terjun dengan ketinggian sekitar 80 meter, untuk bisa mencapai tempat air terjun itu harus melewati sebanyak 1250 anak tangga dan termasuk wisata yang paling populer di Tawangmangu. Walaupun perjalanan menuju air terjun tersebut memerlukan usaha yang keras, namun hal tersebut terbayarkan dengan keindahan alam yang ada di air terjun Grojogan Sewu. Grojogan Sewu ini memiliki aliran air yang tidak pernah surut walaupun pada musim kemarau.
- The Lawu Park
- Tawangmangu memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. The Lawu Park terletak di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kab. Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Di The Lawu Park terdapat tempat foto -- foto bertemakan alam yang cantik dan indah, selain itu para pengunjung dapat menikmati aktivitas di tempat terbuka dengan pemandangan pepohonan pinus yang indah. Selain pemandangan alam, terdapat area snow park berupa taman bersalju yang cukup populer.
- Air Terjun Kedung Sriti
- Air terjun Kedung Sriti merupakan salah satu tempat wisata yang memiliki pemandangan indah dan udara yang sejuk membuat Kedung Sriti menjadi surga tersembunyi bagi pengunjungnya. Pengunjung dapat menikmati air terjun yang jernih dan dapat berendam di dalam air tersebut. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter, untuk bisa mencapai tempat air terjun tersebut harus berjalan kaki di jalan setapak yang kalau hujan tiba, jalanan setapak tersebut licin. Namun hal tersebut terbayarkan jika sudah sampai di air terjun tersebut karena suasananya yang masih asri, terdapat banyak tumbuhan disepanjang perjalanan dan air terjun yang sangat segar serta terjaga kebersihannya.
- Air Terjun Jumog
- Selanjutnya wisata alam yang ada di Tawangmangu yaitu air terjun Jumog, terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Wisata alam ini memberikan pengalaman yang luar biasa karena keindahannya. Pengunjung dapat menyaksikan air terjun yang berasal dari gunung tersebut, berfoto -- foto, menikmati pepohonan yang asri, berkuliner disamping air terjun, dan bermain air terjun yang dingin dan segar. Pengunjung dapat berendam di dalam air namun tetap berhati -- hati.
- Agrowisata Taman Hias Desa Nglurah
- Selain air terjun dan hutan pinus, di Tawangmangu terdapat Agrowisata Desa Nglurah yang merupakan pusat tanaman hias serta obat -- obatan. Terletak di Jl. Candi Menggung Nglurah, Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kab. Karanganyar. Warga di desa tersebut menanam tanaman hias. Pengunjung dapat melihat koleksi -- koleksi tanaman hias yang ada di agrowisata ini, selain itu tanaman tersebut dapat di beli dari warga sekitar. Tanaman hias yang mereka tanam juga di ekspor hingga ke luar negeri seperti Singapur dan Malaysia.
Tawangmangu tak hanya menghadirkan pesona alam yang indah, namun juga menghadirkan ragam kuliner yang unik dan menarik untuk di coba. Berbagai hidangan dapat di coba mulai dari sate landak, soto dan yang populer yaitu sate kelinci.
Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 dengan cepat menghancurkan sector ekonomi dan pariwisata di Indonesia, menurut data pemerintah 96% tempat wisata tidak bisa dikunjungi saat pandemi. Akibatnya beberapa sector ekonomi yang berada disekitar tempat wisata melemah seperti persewaan hotel dan kuliner hingga mereka harus menanggung beban yang berat yaitu kehilangan pendapatan.
Saat ini di tahun 2022, kurva pasien Covid-19 sudah menurun sehingga pemerintah mulai berani melonggarkan kebijakan PPKM dan membuka kembali tempat wisata dengan tujuan agar bangkitnya sektor pariwisata pasca pandemi. Dengan dibukanya kembali tempat wisata, para pelaku industri ini mempunyai harapan bangkit kembali dan beberapa sektor ekonomi disekitar tempat wisata kembali bangkit juga.
Pada hari Sabtu, 4 Juni 2022 saya berkesempatan untuk mengunjungi Tawangmangu, tepatnya di Cemoro Kandang. Saya menemukan beberapa pengunjung dan bersedia untuk diwawancarai. Pengunjung pertama yaitu bernama pak Hermawan atau biasa dipanggil Maman yang merupakan warga Kabupaten Karanganyar beliau mengunjungi Tawangmangu bersama istrinya. "ya kita sih ke Tawangmangu buat refreshing di hari weekend mas, soalnya saya kan kerjanya di Solo" jawab pak Maman ketika ditanya mengenai tujuannya ke Tawangmangu. "sering sih mas, soalnya deket rumah cuman 45 menitan" jawab istri pak Maman ketika ditanya seberapa sering ke Tawangmangu. "setuju sih mas, pandemi ini emang bikin ekonomi lemah, kalo sekarang kan udah gak banyak berita covid lagi jadi pelan -- pelan bisa normal lagi" tanggapan pak Maman ketika ditanya setuju atau tidak dengan dibukanya kembali tempat wisata agar pariwisata dan ekonomi pulih.
Kemudian saya bertemu dengan pengunjung kedua bernama pak Nasrullah atau biasa dipanggil Anas yang merupakan warga kota Sukoharjo, beliau sedang menikmati sate kelinci di Tawangmangu bersama anak dan istri. "kebetulan hari ini saya dapet jatah libur, makanya iseng main ke Tawangmangu" jawab pak Anas ketika ditanya mengenai tujuan ke Tawangmangu "jarang mas, ini aja kebetulan" jawab pak Anas saat ditanya seberapa sering ke Tawangmangu. "saya setuju, karena saya juga kerja di restoran pas pandemi kemarin sepi, ini Tawangmangu dibuka lagi lumayan biar gak sepi kayak kemarin (pandemi)" tanggapan pak Anas saat ditanya mengenai setuju atau tidak dengan dibukanya kembali tempat wisata agar pariwisata dan ekonomi pulih.
Berdasarkan kebijakan pemerintah yang mulai membuka tempat wisata, masyarakat pun juga menerima kebijakan tersebut. Tentu kebijakan pemerintah tersebut juga harus diimbangi dengan diperketat protokol kesehatannya mengingat pentingnya untuk memakai masker dan menjaga jarak antar wisatawan. Maka dari itu pemerintah daerah dan pemerintah pemangku kepentingan menyiapkan kebijakan untuk mencegah kerumunan agar pariwisata bangkit, ekonomi pulih dan kesehatan masyarakat terjaga. Selain itu tren wisata pasca pandemi juga berubah, masyarakat kini lebih suka berwisata ke tempat yang alamnya masih terjaga atau back to nature
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H