Lihat ke Halaman Asli

Fairuz Nadia Wijaya

Pemimpi yang menggoreskan tinta.

Kekasih Jiwa

Diperbarui: 6 Februari 2023   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

'Kekasih jiwa'

Karya : Fairuz N.W

Persamaan yang akan abadi.
Ku nantikan saat-saat ini.
Saat sang cahaya datang dipagi hari.
Dan kembali pulang di senja hari.


Berharap kepada ikatan yang masih menyatu.
Agar sang kelabu tak kembali menggebu.


Izinkan diriku ini...
Menuangkan semua perasaan kepada sang kanvas pemabuk cinta.


Dan meyakinkan diriku...
Bahwa kau tak akan lagi membawa kan sang lara.


Mengingat diriku...
Yang pernah membuat keputusan menjadi sebuah perkara.


Akan kah masih dirimu menunggu?
Apakah masih kuat hati ku pertahankan dirimu?


Ku bahkan rela menunggu kata maaf darimu.
Ku bahkan rela membiarkan diriku terombang ambing oleh kecantikan mu.


Hanya kau saja...
Kau lah yang membuat ku ragu sekaligus mabuk terpana oleh pesonamu.


Biarkan aku terus mengagumkan cahaya mu.
Yang selalu bersinar dikala hatiku gusar,
Dan selalu menghangati ku,
dengan kasih sayang yang dirimu berikan untukku.


Hanya jiwa ku yang tahu...
Bahwa kaulah yang membuat ku selalu ingin disisimu...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline