Lihat ke Halaman Asli

Pengelolaan Sampah dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 26 Juni 2024   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

    Pengelolaan sampah merupakan salah satu aspek krusial dalam pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuaonomi, sosial, dan lingkungan. Pengelolaan sampah yang efektif dan efisien dapat memberikan kontribusi signifikan pada ketiga pilar tersebut. Di tengah hiruk pikuk kemajuan peradaban, sampah menjelma menjadi sebuah ironi. Di satu sisi, sampah merupakan konsekuensi logis n generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan mencakup tiga pilar utama: ekdari aktivitas manusia, di sisi lain, ia menjadi momok yang menghantui kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan menjadi sebuah keniscayaan dalam mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri dan gaya hidup konsumtif, timbunan sampah terus meningkat secara eksponensial. 

   Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, memicu berbagai penyakit, dan bahkan memicu bencana alam. TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang tak terkelola pun menjadi sarang penyakit dan emisi gas rumah kaca, memperparah krisis iklim yang dihadapi bumi. Menghadapi monster sampah ini, pembangunan berkelanjutan menawarkan solusi yang komprehensif. Pendekatan ini menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan manusia, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial ekonomi.

   Dalam konteks ini, pengelolaan sampah menjadi pilar penting untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hierarki pengelolaan sampah menjadi panduan utama dalam memerangi sampah. Pendekatan ini menekankan pada pencegahan sebagai langkah utama, diikuti dengan reduksi, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan akhir yang bertanggung jawab.

 1. Pencegahan: Meminimalisir timbulan sampah sejak dari sumbernya melalui edukasi dan penerapan gaya hidup ramah lingkungan.

2. Reduksi: Mengurangi jumlah sampah dengan cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu mengurangi penggunaan, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang. 

3. Daur Ulang: Mengubah sampah menjadi produk baru, sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA. 

4. Pengolahan: Mengolah sampah yang tidak dapat didaur ulang dengan cara yang aman dan ramah lingkungan, seperti pengomposan dan pembakaran dengan teknologi tepat. 

5. Pembuangan Akhir: Membuang sampah ke TPA yang dikelola dengan baik untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah, namun juga membutuhkan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat. 

   Partisipasi aktif dari masyarakat, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi menjadi kunci untuk mencapai pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

 1. Pemerintah: Merumuskan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan, menyediakan infrastruktur yang memadai, dan mengalokasikan dana yang cukup. 

2. Masyarakat: Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap sampah, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dan berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline