Lihat ke Halaman Asli

Memilih Beras Bagi Penderita Diabetes Melitus

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Senin, 29 Desember 2014 - Diabetes melitus atau kencing manis bukanlah penyakit yang asing lagi di Indonesia. Menurut WHO, jumlah penderita diabetes melitus (DM) di Indonesia menduduki peringkat keempat terbesar didunia denga prevelensi 8,6%.

Diabetes melitus itu sendiri merupakan penyakit dimana penderita tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga glukosa darah tinggi atau tidak dapat dikendalikan.

Biasanya penderita penyakit ini memiliki pantangan memakan nasi putih. Padahal nasi merupakan makanan pokok bagi orang Indonesia itu sendiri. Terdapat beberapa solusi bagi penderita DM yang masih ingin mengkonsumsi nasi. Salah satunya adalah mengkonsumsi nasi yang berasal dari beras dengan kandungan amilosa tinggi dan Indeks Glikemik (IG) rendah.

Apa hubungannya antara diabetes dengan amilosa dan Indeks Glikemik?

Indeks Glikemik (IG) adalah respon suatu bahan pangan terhadap kadar gula darah tubuh seseorang. Jadi, ketika seseorang mengkonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar gula darah secara signifikan maka nilai IG-nya akan tinggi.

Nilai Indeks Glikemik pada beras dipengaruhi oleh kadar amilosanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penderita DM sebaiknya memilih beras yang memiliki nilai IG yang rendah atau kadar amilosa yang tinggi. Amilosa adalah polimer sederhana dengan rantai lurus yang tidak bercabang. Ikatan pada amilosa ini solid sehingga sulit tergelatinisasi. Oleh karena itu, amilosa lama dicernanya. Waktu pencernaan yang lama inilah akan menyebabkan kadar gula darah yang cenderung stabil.

Lalu bagaimana caranya mencari beras yang berkadar amilosa tinggi?

Beras yang berkadar amilosa rendah akan menjadi nasi yang pulen. Sedangkan beras yang mengndung kadar amilosa tinggi akan menjadi nasi yang ‘pera’ atau mudah terpisah-pisah. Contoh beras yang mengandung amilosa tinggi adalah beras merah sedangkan beras denga amilosa rendah adalah beras ketan.

Indeks glikemik beras cocok sebagai pedoman diet bagi penderita DM tipe 2. Tidak hanya memilih nasi yang harus diperhatikan oleh penderita DM. Konsultasikanlah lebih lanjut mengenai kombinasi makanan yang sesuai bagi penderita diabetes melitus kepada dokter maupun ahli gizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline