Lihat ke Halaman Asli

Javierra

Penulis

Generasi Muda Berkontribusi: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Mengajar Trigonometri di Yayasan Nurul Iman Palembang

Diperbarui: 12 Desember 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa UIN Raden Fatah sedang mengajar materi dasar trigonometri kepada siswa Yayasan Nurul Iman

Palembang,Kompasiana, -- Tiga mahasiswi semester 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, yakni Miki Rosa, Ratna Juwita, dan Fadiyah Syafigah, memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dengan terjun langsung mengajar materi dasar trigonometri kepada siswa kelas 10 di Yayasan Nurul Iman, Palembang. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda tidak hanya fokus pada pendidikan formal di kampus, tetapi juga peduli terhadap pengabdian masyarakat.

Program Pengabdian: Sinergi Akademik dan Masyarakat

Kegiatan mengajar ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh fakultas mereka. Program ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa kesempatan merasakan pengalaman mengajar langsung di lapangan. Selain itu, program ini juga dirancang untuk membantu siswa di tingkat sekolah menengah memahami pelajaran matematika, khususnya trigonometri, yang sering dianggap sulit dan membingungkan oleh banyak siswa.

Menurut pihak fakultas, program pengabdian ini bukan hanya untuk memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat, tetapi juga untuk mengasah keterampilan sosial dan komunikasi para mahasiswa. Dengan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, mahasiswa dapat memahami tantangan nyata yang dihadapi oleh para guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.

Tantangan dan Solusi dalam Mengajar Trigonometri

Menurut Miki Rosa, salah satu mahasiswi pengajar, tantangan utama dalam mengajar materi trigonometri adalah membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. "Kami menyadari bahwa siswa sering merasa kesulitan mengingat rumus-rumus trigonometri. Oleh karena itu, kami menggunakan pendekatan kreatif seperti singkatan atau kalimat unik agar konsep dasar lebih mudah diingat," jelasnya.

Miki mencontohkan metode singkatan seperti "SOH-CAH-TOA" yang mereka kembangkan menjadi kalimat menyenangkan, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, mereka juga menggunakan alat bantu visual seperti diagram dan simulasi sederhana untuk memperjelas hubungan antara sudut, sisi, dan fungsi trigonometri.

Pengalaman Berharga dalam Proses Mengajar

Ratna Juwita menambahkan bahwa pengalaman mengajar ini memberikan pelajaran berharga bagi mereka sebagai calon pendidik. "Kami belajar bagaimana cara menyampaikan pelajaran dengan efektif, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan membangun hubungan positif dengan siswa," ujarnya.

Selama proses belajar mengajar, Ratna juga mencatat bahwa kesabaran dan kemampuan beradaptasi adalah kunci utama. Dengan latar belakang siswa yang berbeda-beda, mereka harus mencari cara untuk menjelaskan materi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline