Lihat ke Halaman Asli

Javierra

Penulis

Dari Labirin hingga Alat Peraga: Metode Baru Menghidupkan Matematika di Kelas

Diperbarui: 12 Desember 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa UIN Sedang menjelaskan konsep dasar Phytagoras

Palembang, Kompasiana,-- Sabtu, 7 Desember 2024 Tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang, yakni Pera, Nyssa Aliyah, dan Robby Anta Rikfataka, sukses menggelar kegiatan sosialisasi di Bimbingan Belajar (Bimbel) AHE. Dalam kegiatan ini, mereka memperkenalkan berbagai metode kreatif dan interaktif untuk mempelajari konsep matematika, khususnya teorema Pythagoras. Dengan pendekatan yang menyenangkan, mereka berhasil menunjukkan bahwa matematika bukan hanya soal angka dan rumus, tetapi juga dapat dipahami melalui pengalaman belajar yang seru dan relevan. 

Permainan "Labirin Pytha": Belajar Matematika dengan Cara yang Asyik 

Mengawali kegiatan, para mahasiswa menyajikan permainan bernama "Labirin Pytha" untuk memecah suasana sekaligus memperkenalkan teorema Pythagoras. Permainan ini mengajak siswa menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku di berbagai titik labirin, menggunakan konsep dasar dari rumus matematika tersebut,

Permainan ini dilakukan secara individu maupun kelompok, di mana peserta yang berhasil menyelesaikan labirin dengan benar dan cepat menjadi pemenang. "Dengan permainan ini, siswa tidak hanya belajar rumus tetapi juga diajak berpikir kritis dan cepat," ujar Nyssa Aliyah, salah satu pengajar. Aktivitas ini dirancang agar siswa lebih akrab dengan konsep matematika melalui pendekatan yang tidak membosankan. 

Pendekatan Kreatif dalam Mengajarkan Teorema Pythagoras

Tidak hanya berhenti di permainan, kegiatan dilanjutkan dengan penerapan metode pembelajaran kreatif yang melibatkan berbagai media. 

- Media Kertas Warna: Para siswa menggunakan potongan kertas warna untuk membuat visualisasi teorema Pythagoras. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami pembuktian rumus secara konkret, bukan hanya menghafalnya. 

- Model Kooperatif Tipe STAD: Melalui pembelajaran kelompok, siswa saling membantu memahami materi. "Setiap siswa punya peran aktif di kelompoknya, sehingga pembelajaran terasa lebih hidup," ungkap Robby. 

- Alat Peraga Model Pythagoras: Para mahasiswa juga memanfaatkan alat peraga fisik untuk memperlihatkan hubungan antara sisi-sisi segitiga secara langsung. Dengan alat ini, siswa dapat melihat pembuktian teorema secara visual, meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi. 

Pendekatan-pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline