Lihat ke Halaman Asli

Fairuz Ardhan Haunan

Mahasiswa Teknik Informatika

Mengoptimalkan Keselamatan dengan Teknologi Radiasi Berbasis Drone di Industri B2B

Diperbarui: 3 September 2024   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penggunaan Drone dengan Teknologi Radiasi (Sumber Gambar : Pinterest)

Mengoptimalkan Keselamatan dengan Teknologi Radiasi Berbasis Drone di Industri B2B

Dalam era digital yang semakin maju, pemantauan lingkungan dan keselamatan publik telah menjadi perhatian utama di berbagai sektor, termasuk di sektor kesehatan, industri, dan keamanan nasional. Inovasi dalam teknologi pemantauan berbasis udara, seperti yang dibahas oleh Gunawan et al. (2024) dalam artikel mereka yang berjudul "Early Warning Design for Environmental Radioactivity Using Unmanned Aircraft in a Radiation Monitoring System as an Effort to Maintain Public Health", menjadi sorotan penting dalam memastikan bahwa bahaya radiasi dapat dideteksi dan ditangani secara cepat dan efisien. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan pesawat tanpa awak atau drone dalam mengidentifikasi dan memonitor tingkat radiasi di berbagai lingkungan, termasuk area yang sulit dijangkau secara manual.

Pemanfaatan teknologi seperti MIT App Inventor untuk integrasi data dan MySQL untuk manajemen basis data juga menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi dapat diadaptasi untuk aplikasi praktis yang berdampak luas. Dalam konteks Business-to-Business (B2B), inovasi ini memiliki implikasi besar, terutama dalam industri yang bergerak di bidang teknologi kesehatan, keamanan, dan manajemen risiko. Perusahaan yang bergerak di sektor ini dapat melihat peluang besar dalam menyediakan solusi berbasis teknologi untuk pemantauan lingkungan yang lebih efisien dan real-time. Di tahun 2024, dengan meningkatnya ancaman radiasi dan kebutuhan akan solusi cepat dalam mitigasi bencana, adopsi teknologi ini diperkirakan akan semakin meningkat.

Sebagai pengamat dan penulis opini, saya melihat bahwa inovasi yang diusulkan oleh Gunawan et al. tidak hanya berkontribusi pada peningkatan teknologi pemantauan radiasi, tetapi juga membuka peluang bisnis baru di sektor B2B. Teknologi ini memiliki potensi untuk diintegrasikan ke dalam sistem yang lebih luas, termasuk platform e-commerce B2B, di mana perusahaan dapat menawarkan layanan dan produk terkait pemantauan lingkungan kepada berbagai industri yang membutuhkan.

Teknologi pemantauan radiasi yang dikembangkan oleh Gunawan et al. (2024) memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone yang dilengkapi dengan detektor radiasi. Teknologi ini memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap tingkat radiasi di lingkungan yang sulit dijangkau, seperti area industri atau lokasi bencana. Dalam konteks Business-to-Business (B2B), inovasi ini menawarkan berbagai peluang bisnis, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor teknologi kesehatan dan keselamatan. Pada tahun 2023, pasar global untuk teknologi drone diperkirakan bernilai lebih dari $22,5 miliar, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,3% dari 2021 hingga 2028. Angka ini mencerminkan potensi besar bagi teknologi pemantauan lingkungan untuk berkembang di masa depan (Gunawan, Ratmono, Abdullah, & Dewi, 2024).

Dalam lanskap B2B, platform e-commerce dapat berfungsi sebagai jembatan antara penyedia teknologi dan perusahaan yang membutuhkan solusi pemantauan radiasi. Platform ini dapat memfasilitasi transaksi antar perusahaan, di mana penyedia teknologi dapat menawarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan pendukung secara langsung kepada industri yang membutuhkan. Misalnya, perusahaan manufaktur yang bekerja dengan bahan radioaktif dapat menggunakan platform ini untuk membeli drone pemantau radiasi atau mengakses layanan analisis data radiasi yang disediakan.

Selain itu, integrasi teknologi seperti MIT App Inventor dalam sistem pemantauan radiasi menunjukkan kinerja perangkat lunak yang relatif sederhana namun kuat dapat digunakan untuk mengelola dan memproses data secara efisien. Pada tahun 2024, sekitar 72% perusahaan besar di dunia telah mulai mengadopsi solusi berbasis cloud untuk manajemen data, termasuk di bidang keamanan dan kesehatan lingkungan. Ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi pemantauan radiasi yang terhubung ke sistem cloud dapat meningkat dengan cepat, terutama dalam konteks B2B di mana efisiensi dan keandalan data sangat penting (Gunawan et al., 2024).

Implikasi lain dari pengembangan ini adalah bagaimana teknologi pemantauan berbasis drone dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko bagi pekerja di lapangan. Menurut sebuah laporan dari International Labor Organization (ILO), risiko keselamatan di tempat kerja yang melibatkan bahan radioaktif meningkat hingga 30% jika tidak ada pemantauan yang memadai. Dengan adanya sistem pemantauan real-time, risiko ini dapat diminimalkan, memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan lebih aman dan efisien.

Dalam konteks yang lebih luas, adopsi teknologi pemantauan radiasi dalam platform e-commerce B2B juga dapat menciptakan ekosistem baru dengan adanya berbagai layanan terkait kesehatan dan keselamatan lingkungan yang dapat ditawarkan sebagai bagian dari paket layanan lengkap. Ini akan menciptakan nilai tambah tidak hanya bagi penyedia teknologi, tetapi juga bagi perusahaan yang menggunakan solusi tersebut untuk melindungi aset mereka dan memastikan keselamatan pekerja mereka.

Adopsi teknologi pemantauan radiasi berbasis drone, seperti yang diusulkan oleh Gunawan et al. (2024), memiliki potensi besar untuk merevolusi cara industri menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan. Dengan integrasi teknologi ini ke dalam platform e-commerce B2B, penyedia solusi teknologi dapat lebih mudah menjangkau perusahaan yang membutuhkan, sementara perusahaan tersebut dapat dengan cepat mengakses teknologi terbaru untuk meningkatkan operasional mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline