Desa Buniara terletak di kabupaten Subang, Jawa Barat yang mempunyai potensi alam berupa perkebunan kopi. Masyarakat Desa Buniara sebagian besar merupakan petani kopi selalu menjual hasil panen kepada tengkulak berupa biji kopi yang belum dipilah. Hal ini membuat harga jual menjadi rendah dan masyarakat kurang merasakan hasil penjualan tersebut.
Ditambah dengan hadirnya masa pandemi COVID-19, masyarakat semakin kewalahan dalam mengatur perekonomian yang bersumber dari bertani kopi agar dapur mereka tetap kebul.. Sebagaimana perkebunan kopi di kawasan Desa Buniara merupakan potensi alam yang perlu dimanfaatkan secara maksimal optimal agar kebermanfaatannya terasa oleh masyarakat disana.
Dalam hal ini, permintaan kopi di pasaran selalu menjadi peluang bagi masyarakat Desa Buniara untuk memanfaatkan produksi kopi secara maksimal. Hal ini didukung oleh kegemaran kopi di kalangan masyarakat menjadikan peluang tersendiri yang cukup menjanjikan.
Atas dasar itulah, mahasiswa yang merupakan tokoh akademisi berupaya mengimplementasikan keilmuannya dalam membantu masyarakat agar mengembangkan potensi yang dimiliki. Sebagaimana Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia melakukan Program Holistik Pengabdian Pada Masyarakat (PHP2D) yang didukung oleh KEMENRISTEK DIKTI.
Dengan mengangkat judul "SOSIOLOGI KUMAWULA" : Ngawangun Buniara nu Teuneung tur Parigel (Sosiologi Mengabdi Membangun Buniara yang Terampil dan Mandiri." Harapannya agar masyarakat Desa Buniara dapat mengoptimalkan produksi kopi secara mandiri dan menjadikan kopi sebagai produk unggulan desa.
Program ini berbentuk Desa Binaan yang dilakukan dengan bentuk kunjungan dalam kurun waktu tertentu. Adapun program-programnya didasarkan pula pada hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat Desa Buniara.
Program yang pertama dilakukan yaitu berbentuk seminar pada hari Sabtu, 21 Agustus 2021 dengan menghadirkan pemateri dari Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah yang telah lebih dulu mengembangkan ide bisnis kopi. Pematerian disampaikan oleh Pak Miftah dan Pak Ana Setiana yang dihadiri oleh 50 orang petani kopi di Desa Buniara tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dengan mengangkat tema seminar "Menciptakan Peluang Bisnis Produk Kopi Buniara Secara Mandiri" bertujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat Buniara dalam mengoptimalisasikan produksi kopi secara mandiri untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Seminar pertama dalam program desa binaan ini juga sebagai pertanda dimulainya pengabdian yang akan dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UPI selama kurang lebih 5 bulan lamanya. Sesi seminar ini dibuka oleh Dr. Pandu Hyangsewu, S.Thi. M.Ag yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Sosiologi UPI.
Selain memberikan motivasi kepada masyarakat Desa Buniara untuk memulai bisnis produksi kopi, seminar yang pertama ini juga membahas langkah-langkah dalam memulai bisnis kopi.
Dalam hal ini, sesi pematerian memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada masyarakat Desa Buniara mengenai informasi-informasi penting dalam produksi kopi, seperti pengenalan jenis-jenis kopi, pemilihan biji kopi yang berkualitas, dan keuntungan-keuntungan yang didapat dari produksi kopi secara mandiri.