Indonesia menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk meningkatnya prevalensi penyakit-penyakit kronis yang membutuhkan penanganan dokter yang profesional pada bidang tersebut. Pada situasi itulah peran dokter spesialis sangat dibutuhkan. Dokter spesialis memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih untuk menangani suatu penyakit sehingga dapat memberi diagnosis dan penanganan yang tepat.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah dokter spesialis di beberapa daerah Indonesia dinilai masih kurang merata. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kesenjangan jumlah dokter spesialis di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu fasilitas kerja yang kurang memadai, dan dana insentif yang tidak sebanding dengan tantangan yang dihadapi di lapangan kerja. Akibat dari kurangnya jumlah dokter spesialis yang ada, masyarakat daerah tersebut akan kesulitan untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Oleh karena itu, pemerataan dokter spesialis sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan langkah strategis pemerintah untuk mencapai sistem kesehatan yang lebih baik, merata, dan berkelanjutan. Transformasi ini terdiri dari enam pilar, yaitu
Transformasi Layanan Primer,
Transformasi Layanan Rujukan,
Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan,
Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan,
Transformasi SDM Kesehatan,
Transformasi Teknologi Kesehatan.
Pilar kelima, yaitu Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan adalah jaminan pemerintah dalam ketersediaan, pemerataan, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan fokus pada peningkatan kuota pendidikan, penyebaran tenaga kesehatan, serta pengembangan kualitas, diharapkan layanan kesehatan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil dan efektif.
Salah satu solusi yang diberikan pemerintah untuk mengimplementasikan pilar kelima transformasi pelayanan kesehatan adalah dengan mengadakan program beasiswa bagi calon dokter spesialis. Dengan menyediakan beasiswa, terutama di daerah yang kekurangan tenaga medis, para dokter muda yang ingin melanjutkan keinginan mereka menjadi dokter spesialis dan subspesialis akan lebih terbantu. Pemerintah juga dapat memberikan pelatihan dan program pembinaan berkelanjutan bagi dokter umum yang sudah berpengalaman di daerah terpencil untuk memperdalam ilmunya dalam bidang kedokteran yang lebih khusus.
Selain menambah jumlah dokter spesialis, pemerintah juga perlu memastikan bahwa sistem pendidikan kedokteran di Indonesia mampu mencetak tenaga medis yang berkualitas tinggi. Hal ini harus didukung dengan adanya peningkatan jumlah dosen spesialis yang kompeten, laboratorium berstandar internasional, serta kemitraan dengan rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang praktik klinis.