Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi serverless telah menjadi sorotan dalam ekosistem cloud computing. Serverless computing mengusung paradigma yang membebaskan pengembang dari tugas administratif infrastruktur seperti manajemen server, pemantauan, dan skala otomatis. Dalam opini ini, kita akan menjelajahi peran teknologi serverless dalam ekosistem cloud computing, merinci keuntungan, tantangan, dan dampaknya terhadap pengembangan aplikasi modern.
Definisi Serverless Computing
Serverless computing, sering disebut juga sebagai Fungsi sebagai Layanan (Function as a Service/FaaS), menggeser fokus pengembangan dari administrasi infrastruktur ke pemrograman fungsi atau bagian-bagian kecil dari kode yang dieksekusi secara independen. Pengguna hanya membayar untuk waktu eksekusi fungsi, bukan untuk menyewa server secara keseluruhan. Ini memberikan elastisitas yang tinggi dan memungkinkan pengembang untuk lebih fokus pada logika bisnis dan inovasi.
Keuntungan Teknologi Serverless
1. Skalabilitas Otomatis
Teknologi serverless memungkinkan otomatisasi skala. Fungsi dijalankan secara otomatis sesuai dengan permintaan, memastikan aplikasi responsif terhadap lonjakan beban. Hal ini membantu perusahaan mengelola infrastruktur dengan lebih efisien dan meminimalkan biaya operasional.
2. Pengurangan Biaya
Konsep bayar sesuai penggunaan (pay-as-you-go) pada serverless computing berarti pengguna hanya membayar ketika fungsi dieksekusi. Tidak ada biaya pemeliharaan infrastruktur yang tidak digunakan secara aktif, yang dapat secara signifikan mengurangi biaya operasional.
3. Pembaruan Tanpa Downtime
Dengan serverless, pembaruan aplikasi dapat dilakukan tanpa downtime yang signifikan. Fungsi-fungsi yang diperbarui dapat dijalankan secara terpisah, memastikan bahwa bagian-bagian dari aplikasi tetap beroperasi selama proses pembaruan.