Lihat ke Halaman Asli

Konsumsi Seafood Saat Hamil Tingkatkan Resiko Anak Terkena Autis, Benarkah?

Diperbarui: 22 November 2022   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak merupakan anugrah berharga yang diberikan tuhan kepada setiap orang tua. Mempunyai anak yang sehat dan sempurna merupakan harapan yang sangat dinantikan oleh orang tua,karena anak dapat menjadikan harmonis dan bahagianya suatu keluarga. 

Oleh karena itu sering kita jumpai pasangan suami istri yang bercerai karena mereka tidak bisa memiliki keturunan atau orang tua tidak bisa menerima anak mereka yang kekurangan fisik atau memiliki keterbelakangan mental. Salah satu contoh dari anak yang memiliki kekurangan atau menderita keterbelakangan mental adalah autisme.

Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. Penyebab autisme sendiri adalah gangguan neurobiologis berat yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif (Yayasan Autisme indonesia).

Kebiasaan anak-anak autis sangat terganggu secara fisik maupun mental, bahkan seringkali menjadi anak-anak yang terasing dari lingkungannya dan hidup dalam dunianya sendiri dengan berbagai gangguan mental dan perilaku. 

Perilaku ini biasanya mereka sering bersikap semaunya sendiri dan  tidak mau diatur, perilaku yang tidak terarah (mondar- mandir, lari- lari, manjat- manjat, berputar putar, lompat- lompat, teriak-teriak, agresif, menyakiti diri sendiri, tantrum (mengamuk), susah untuk konsentrasi, memiliki perilaku refetitif atau berulang- ulang.

Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa mereka memiliki anak autis, biasanya orang tua baru menyadari ketika melihat anaknya mempunyai perbedaan dengan anak-anak yang lainnya. Orang tua harus bisa menyadari kenyataan bahwa anak mereka memiliki gejala autis atau keterbelakangan mental sehingga disana akan tumbuh rasa kasih sayang lebih, perhatian yang lebih mendalam antara orang tua untuk anaknya.

Menurut Handojo dalam bukunya yang berjudul "Autisme : Petunjuk Praktis & Pedoman Materi untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain" , beberapa karekteristik dari perilaku autisme pada anak-anak antara lain :

  • Bahasa/ komunikasi

a. Anak yang menderita autisme biasanya memiliki ekspresi wajah yang datar

b. Tidak menggunakan bahasa /isyarat tubuh

c. Jarang memulai dengan komunikasi

d. Tidak meniru tindakan atau suara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline