Lihat ke Halaman Asli

Faiqoh El Himmah

Believe, dream will come true

Jamur Enoki Ditarik dari Pasaran

Diperbarui: 28 Juni 2020   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penarikan jamur enokitake dari peredaran pasar sangat menarik perhatian warga. Hal tersebut disampaikan oleh Kementrian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan pada Kamis, 25 Juni 2020 di Jakarta. 

"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT Siklus Mutiara Nusantara, Bekasi yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," berikut kata Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian (Kementan).

Sebagaimana diketahui, jamur enokitake atau jamur enoki merupakan salah satu jenis jamur budidaya yang berasal dari negeri sakura Jepang. Dilansir dari Wikipedia.org, Jamur enokitake (Jamur enoki) adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang dan berwarna putih seperti tauge. 

Dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas. Jamur enoki sangat terkenal terutama di negara Korea dan Jepang, termasuk juga di Indonesia. Jamur ini sering dijadikan sebagai bahan tambahan untuk masakan, ataupun dipercaya sebagai obat. 

Namun, dengan adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), yang merupakan jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF), bahwa jamur tersebut ditemukan terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis.

Bakteri listeria yang disinyalir terdapat pada jamur enoki tersebut rupanya telah menyebabkan beberapa warga di negara Amerika Serikat, Kanada, dan Australia terkena wabah listeria. Kejadian tersebut telah mengakibatkan adanya Kejadian Luar Biasa di tiga negara tersebut pada bulan Maret-April 2020. 

Badan Ketahanan Pangan (BKP) telah melakukan investigasi terhadap importir Indonesia dan memerintahkan importir untuk menghentikan peredaran jamur tersebut. Namun Agus menegaskan bahwa sampai hari ini di Indonesia belum ditemukan adanya kasus tersebut.

Jamur enoki atau enokitake memang sangat digemari oleh pecinta kuliner terutama kuliner Asia Timur, yaitu Jepang, China dan Korea. Di Indonesia pun banyak tersebar restoran-restoran yang menyajikan menu Suki khas Jepang maupun ramyeon khas Korea Selatan yang dalam penyajiannya menggunakan jamur enoki juga. 

Sejak diketahui adanya bakteri berbahaya pada jamur enoki ini, pemerintah khususnya BKP terus memantau peredaran jamur enoki ini di Indonesia, karena dikhawatirkan akan menyebabkan munculnya wabah listeria di Indonesia ini jika peredaran jamur enoki masih ada di supermarket maupun di restoran.

Beberapa supermarket dan pusat perbeanjaan yang ada di sebagian daerah di Indonesia telah diimbau untuk menarik jamur enoki dari peredaran, karena dikhawatirkan akan menyebabkan akibat buruk bagi konsumen. 

Seperti yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang mengimbau langsung kepada seluruh pengelola pusat perbelanjaan untuk menarik jamur enoki dari peredaran. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline