Lihat ke Halaman Asli

Memanggilmu, Wahai Nurani...

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pembantaian Mesir, Suriah, Rohingnya, dll di bekahan dunia ISlam...
Kita melihat, pembantaian massal terjadi di siang bolong dan terang-terangan...

Kita melihat, manusia dibakar hidup-hidup dan hati penguasa yang tak lagi tersayat dengan erangan...

Kita melihat, tubuh-tubuh terluka, tak berdaya, tak bersenjata... disembelih secara massal...

Kita melihat, bocah-bocah yang terpengal masa depan, sesak dan berlari menuju kematian akibat senjata kimia pemusnah massal...

Kita melihat, mendengar, tetapi tak tergerak...

Ummat Islam melihat, mendengar tapi tak terpanggil...

Sesungguhnya yang mati bukanlah mereka yang dibakar hidup-hidup krn ingin diberondong peluru atas perintah Al Sisi

Sesungguhnya yang mati bukanlah mereka yang dibakar hidup-hidup karena ingin kebenaran

Sesungguhnya yang matibukanlah mereka yang disembelih oleh Assad Sang jagal...

Sesungguhnya yang mati... adalah nurani kita sendiri... Yang mati... adalah hati dan pikiran ...

Maka, layaklah kita berkabung atas kematian ini,

Maka layaklah kita menziarahi KUBURAN MASSAL NURANI!

...keterdiaman atas tiap momentum di bumi....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline