Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Faiq Haqqoni

Pencari Ilmu sepanjang ruh masih di badan

Berhala Modern yang Merusak Aqidah

Diperbarui: 4 Februari 2022   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Faiq Haqqoni | haqqoni.id

"A'uudzu billaahis-Samii'il 'Aliimi Minasy-Syaithoonir-Rojiimi Min Hamzihi wa Naftsihi wa Nafkhihi"

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari (godaan) setan yang terkutuk, dari gangguannya, sihirnya dan kesombongannya yang membawa pada kekufuran".

Beberapa hari belakangan ini masyarakat indonesia di hebohkan dengan adanya Spirit Doll, yang di viralkan oleh para publik figure. Tren ini berkembang pertama kali sekitar tahun 2014 di Thailand dengan nama Luk Thep atau malaikat anak, mereka yang memelihara boneka ini meyakini adanya kekuatan supranatural atau pembawa keberuntungan, sampai perlakuannya lebih istimewa dari seorang anak manusia asli. Ternyata revolusi industri 4.0 yang kita kenal saat sudah dikalahkan oleh berhala 5.0 saat ini.

Dimana pemiliki nya mengatakan bahwa boneka tersebut memberikan aura positif, selalu mengajaknya sholat, memberi infaq kepada fakir miskin, dan kebodohan lainnya. Kalimat kebathilan yang dipermanis dengan kebaikan disinilah peranan iblis berfungsi.

Sesungguhnya history  itu selalu berulang disetiap zaman, dahulu kita mengenal sebelum masuknya islam, bahwa umat manusia menyembah patung atau berhala. Mereka mengatakan bahwa patung ini adalah perantara dalam berdoa kepada Allah. Sama hal nya ketika kaum Nabi Musa AS diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir'aun, mereka melewati perkampungan yang masyarakatnya menyembah berbagai macam patung untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka kaum Nabi Musa AS meminta kepada nya untuk membuatkan patung seperti mereka supaya mereka bisa berdoa kepada banyak Tuhan. Disinilah letak kesyirikan, ketika kita meyakini bahwa Tuhan ada banyak, bahwa Tuhan bisa dibuat oleh manusia, bahwa Tuhan punya anak, dan lain sebagainya. Bahkan di era Arab jahiliyah kita mengenal patung Al-Lata, Al-'Uzza, dan Manat nama yang lebih keren dari spirit doll saat ini. bathilnya suatu keyakinan yang merusak aqidah masyarakat.

Spirit Doll yang diviralkan oleh orang-orang banyak belakangan ini, tentu mereka memiliki gelar yang mentereng, memiliki ekonomi yang sangat baik. Ternyata gelar yg banyak dan ekonomi yang layak tidak menjadi pemahaman itu melekat pada otak nya. Aqidah dan Intelektualitas itu selalu berbanding lurus, karna aqidah cakupan nya terangkum dalam rukun iman dan iman itu sendiri dibangun dan dilindungi dengan ilmu. Maka jangan heran apabila ada orang yg memiliki ilmu yg minim niscaya keimanannya pun berada dalam kondisi terancam. Meyakini spirit doll bukan hanya bertaruh pada aqidah semata melainkan kepada inteltualitas dan harga diri yg meyakini nya.

Seorang lelaki yang Alloh muliakan dengan diberikannya Hikmah yakni Luqman, memberikan peringatan keras kepada anaknya untuk tidak berlaku syikir dan menyekutukan Allah dengan apapun,

-

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." [QS. 31:13]

Islam mengajarkan kita untuk senantiasa berfikir, berfikir akan sebuah ke Maha Sempurnaan dan Keagungan Sang Pencipta sebab berfikir adalah pekerjaan dasar manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline