Lihat ke Halaman Asli

Perspektifkan Positif Thinking

Diperbarui: 2 April 2019   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam hidup tidak dapat dipungkiri anda pernah merasakan sedih, bahagia, tangis, tawa bahkan rasa ingin menyerah akibat gagal. Hal tersebut merupakan suatu keniscayaan setiap manusia. Setiap perasaan yang muncul akan menimbulkan suatu pikiran dan kemudian menimbulkan tindakan. Mayoritas orang dikendalikan oleh apa yang terjadi di lingkungan luar diri mereka. Padahal setiap dari anda dapat menciptakan perasaan dari dalam diri anda melalui mekanisme "inside out".

Menarik apa yang ada dalam diri anda kemudian mengeluarkannya dalam bentuk perasaan, pikiran maupun tindakan. Kata bijak yang saya pegang adalah "dunia dalam dirimu mencerminkan dunia luar dirimu". Maka pelajaran yang dapat disimpulkan adalah anda harus mengubah dari dalam diri anda sebelum menginginkan perubahan yang dahsyat dalam dunia luar anda.

Telah dilakukan sebuah penelitian di Amerika Serikat mengenai sistem kinerja otak. Ternyata otak mengeluarkan frekuensi dan gelombang setiap melakukan kerja yaitu saat berpikir. Gelombang tersebut akan menghasilkan sebuah getaran yang konstan yang dapat mempengaruhi alam bawah sadar.

Getaran tersebut semakin positif dan konstan artinya semakin positif pula anda berpikir maka akan semakin kuat pancaran getaran tersebut. Maka terciptalah suatu ungkapan yaitu "Positive Vibes".

Syarat terciptanya hal tersebut yaitu disebabkan karena perasaan syukur, ikhlas, lega, puas dan bahagia. Emosi tersebut berkedudukan tertinggi dalam diri manusia. Secara quantum dapat dikatakan sebagai emosi terkuat dan paling mempengaruhi kehidupan anda baik secara langsung maupun tidak.

            Sederhananya adalah "do good, good will come to you", ketika anda berbuat kebaikan maka akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah seperti firmannya dalam Surah Ar - Rahman ayat 60.

"Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula." (QS. Ar Rahman ayat 60).

Seringkali orang menyebut hal ini sebagai karma padahal hal tersebut sudah diatur dalam Islam sejak awal dan percaya tidak percaya hal tersebut benar adanya. Lalu kenapa orang berada pada emosi negatif? Sekali lagi ubah dan fokus dari dalam keluar bukan dari luar kedalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline