Lihat ke Halaman Asli

Faiqbal Latif

Faiqbal_lf

Jiwa-jiwa yang dibawa Angin

Diperbarui: 4 September 2021   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa-jiwa yang dibawa Angin

Faiqbal Latif


aliran udara memukul-mukul jendela
menderitkan setiap kaca
raga yang berjaga di gravitasi
sadar tidak sadar jiwanya dibawa angin melewati pintu-pintu

Yang ber-roda berhenti sejenak,
menyambung nafas dengan air wudu
yang ber-jalan ikut membasuh kalbu
mengambil air dengan tangan yang tunduk-tawaduk akan goresan pisau kehidupan


Jiwa-jiwa ini datang dari segala penjuru
membasuh wajahnya
menderitkan doa-doa
mengembalikan kepada Jiwa

berkali-kali aku coba menghanguskan jiwaku
yang dari waktu ke waktu membatu
mensujudkannya dari arogansi
menenggelamkannya dari yang paling tinggi

aku duduk di sebalah jendela
yang tak henti menderitkan suara
mengejekku, mendorong ke sebrang
menusukkan diriku pada panah jiwaku

Sedangkan
jiwa-jiwa itu terus datang dari segala penjuru
membasuh wajahnya dengan rapal doa
sekalipun hangus raganya
mereka terus berjalan
tersebab segala jiwa adalah jiwa-Nya

Pemalang, September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline