Lihat ke Halaman Asli

Faiqbal Latif

Faiqbal_lf

Seorang Pendayung Sampan

Diperbarui: 4 September 2021   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: yprindonesia.wordpress.com

Seorang Pendayung Sampan

Sorang  yang mendayungkan sampan untuk sampai ke hulu, lalu menunjukan jalan. Hati penuh ketulusan, memangkas rumput-rumput liar. Berjalan layaknya cahaya, ucapnya laksana syair petuah penuntun kehidupan. Matanya yang coklat berbinar, memperlihatkan tentang kebenaran tuhan semesta alam. Tangannya penuh kapal, telapak kakinya penuh retakan, tanda jalan yang panjang.

Mata air pengetahuan tuhan dialirkan kepada pendayung sampan. Pendayung sampan mengalirkan mata air itu untuk mengantarkan penumpang dan menunjukan jalan. Setaiap zarrah alirannya adalah ilmu pengetauan yang lebih bernilai dari intan. Keringatnya yang berkilau menerangkan jiwa-jiwa yang kusam. Wajahnya adalah padang rumput hijau.

Aku adalah bocah kusam tanpa warna, hinggaa tuhan mengirimkan seorang pendayung sampan untuk melukis kanvas diriku dengan bianglala pengetahuan. Aku yang tersesat jalan kala malam, kebingungan di kala siang, diantarkan dengan sampan kepada pemilik segala pengetauan, tuhan semesta alam.

Pemalang, 9 Juli 2020
Faiqbal Latif

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline