Lihat ke Halaman Asli

faiq adiib

Mahasiswa

Manajemen Keuangan Pribadi

Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Uang adalah alat tukar yang menjadi sebuah alat ukur untuk kegiatan ekonomi. Oleh karena itu uang adalah alat penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan uang sudah menjadi alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa di era modern seperti sekarang.

Ada yang bilang kalau "Uang bukanlah segalanya" akan tetapi segalanya tentulah membutuhkan uang. Karena tidak bisa dipungkiri kita hidup di dunia ini pasti membutuhkan uang untuk  kebutuhan hidup. Seperti makan, Pendidikan, dan Kesehatan. Oleh karena itu, setiap orang berusaha bekerja keras untuk menghasilkan uang. Namun manakah yang lebih penting, menghasilkan uang atau memanajemen keuangan?

Sebagai contoh, Ada seorang karyawan di kota yang memiliki penghasilan 10 juta setiap bulannya. Karyawan tersebut sudah bekerja di kota selama lima tahun namun hanya memiliki aset berupa tabungan sebanyak 50 juta. Lalu di sebuah desa dekat laut terdapat seorang nelayan yang setiap bulannya memiliki penghasilan paling banyak 6 juta. 

Namun selama lima tahun bekerja, nelayan tersebut memiliki aset berupa tabungan senilai 67 juta. Kita bisa bandingkan tabungan yang dimiliki oleh karyawan dan petani tersebut. Mengapa seorang karyawan yang memiliki penghasilan lebih besar tidak memiliki tabungan yang lebih banyak.inilah pentingnya dapat mengelola keuangan pribadi

Manajemen keuangan pribadi merupakan suatu seni dan ilmu dalam mengelola sumber daya dalam hal keuangan dari invidu ataupun keluarga (Gitman,2002). Oleh karena itu mengelola keuangan pribadi tidaklah mudah. kita perlu belajar bagaimana cara agar dapat mengelola keuangan pribadi dengan baik.

Cara pertama untuk mengelola keuangan pribadi adalah menggunakan metode 50/30/20.penjelasan dari metode ini adalah mengatur keuangan dengan membagi pendapatan 50% untuk kebutuhan hidup sehari-hari, 30% untuk memenuhi keinginan anda dan keluarga, dan sisanya 20% disimpan untuk ditabung.

Cara kedua untuk mengelola keuangan pribadi adalah  menggunakan metode 40/10/10/30/10.penjelasan dari metode ini adalah mengatur keuangan dengan membagi pendapatan 40% untuk kebutuhan hidup sehari-hari, 10% untuk  melunasi (hutang, cicilan, pinjaman, dan sejenisnya bila ada), 10% untuk membayar asuransi bila ada, 30% disimpan untuk ditabung, dan yang terakhir 10% untuk beramal atau bersedekah. 

Karena dalam Islam, memberikan sedekah dianggap sebagai cara untuk membuka pintu rezeki yang lebih besar dari Allah SWT. Allah SWT telah menjanjikan bahwa setiap sedekah yang diberikan dengan ikhlas akan mendatangkan balasan yang lebih baik lagi, baik di dunia maupun di akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline