Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tuk Apa

Diperbarui: 13 April 2019   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diatas bantal penyambut lelah

Kuistirahatkan resah

Sebab api yang kian hari

Tetap tak mau mengalah

Lalu membakar harmoni yang tak bersalah

Kulihat dalam sinarnya, hawa panasnya

Mengepulkan isyarat asap gelap tanda kecewa

Siapa juga yang tak tega..jika melihat genangan dibola mata

Dan kucoba hidangkan air

Tapi diriku yang disiram

Andai api mampu berkomunikasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline